SuaraJogja.id - Lima proyek pembangunan drainase dan irigasi di Kabupaten Bantul dipastikan batal akibat pencoretan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025 oleh pemerintah pusat senilai Rp 21,7 miliar. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menegaskan tidak ada pengurangan pegawai honorer meskipun terjadi efisiensi anggaran belanja negara.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Agus Budiraharja, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.29/2025 yang mencoret alokasi Transfer Keuangan Daerah sebesar Rp 21,7 miliar. Dana tersebut terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU) Spesifik Bidang Pekerjaan Umum sebesar Rp 16,3 miliar dan DAK Fisik Bidang Irigasi senilai Rp 5,3 miliar.
"Otomatis, proyek drainase dan irigasi senilai Rp 5,3 miliar tidak dapat kami laksanakan. Padahal, proses pengadaan barang dan jasa sudah mulai dilakukan, tetapi karena ada keputusan pengurangan DAK fisik bidang irigasi, maka kami harus membatalkannya," ujar Agus pada Kamis (13/2/2025).
Berdasarkan laman LPSE, proyek yang terdampak meliputi irigasi Sindet – Pagu Rp891,9 juta, irigasi Pacar – Pagu Rp515,1 juta, irigasi Jotawang – Pagu Rp2 miliar, irigasi Timbulsari – Pagu Rp891,9 juta dan irigasi Kemiri – Pagu Rp739,6 juta.
Agus menambahkan bahwa Pemkab Bantul masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat mengenai besaran dan mekanisme penyesuaian anggaran setelah pencoretan dana tersebut.
Di sisi lain, meskipun pemerintah pusat menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) No.1/2025 tentang efisiensi anggaran belanja negara, Pemkab Bantul menegaskan tidak akan mengurangi jumlah pegawai honorer.
Agus Budiraharja menegaskan bahwa dalam Inpres No.1/2025 tidak terdapat klausul yang mengatur pengurangan pegawai honorer. Bahkan, ada edaran yang memastikan gaji non-ASN tetap dibayarkan hingga mereka diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Jadi, tidak ada alasan bagi kami untuk melakukan pemutusan hubungan kerja dengan pegawai honorer," tegasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan APBD Bantul 2025 yang telah dievaluasi oleh Gubernur DIY, belanja pegawai menempati porsi terbesar, yakni Rp1,06 triliun dari total belanja Rp2,67 triliun.
Baca Juga: Komisi VII DPR RI Minta Jangan Ada Pemecatan Pegawai Merespon Kebijakan Efisiensi Anggaran
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bantul, Isa Budi Hartomo, memastikan pihaknya akan berupaya mempertahankan seluruh pegawai non-ASN.
"Saat ini, jumlah honorer di Pemkab Bantul mencapai 1.911 orang. Kami usahakan tidak ada pengurangan jumlah pegawai honorer, bagaimanapun caranya," ujar Isa.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Bantul Lawan Kemiskinan Ekstrem: Bansos Pangan dan Alat Bantu Disabilitas Disalurkan
-
Kecelakaan di Wates, Motor Belok Dadakan Tabrak Truk, Seorang Wanita Tewas
-
Dapat Duit Gratis dari DANA? Bongkar Trik DANA Kaget, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Sleman Genjot Ekonomi Timur: Jalan Prambanan-Lemahbang Jadi Andalan, Warga Terima Sertifikat
-
Terungkap, Alasan PSIM Hancurkan Dewa United: Van Gastel Pilih Liburkan Pemain Setelah Kalah