SuaraJogja.id - Pemerintah pusat akhirnya membatalkan keterlibatan pemerintah daerah (pemda) menanggung biaya Rp 2,75 juta per hari dalam program retreat kepala daerah di Magelang pada 21-27 Februari 2025 mendatang. Perubahan ini digulirkan sehari setelah pemerintah meminta cost sharing atau pembagian pembiayaan retreat ke daerah.
"Kemarin saya matur [bilang] ada cost sharing retreat, sekarang ada surat radiografi terbaru, semua [biaya] diselesaikan pemerintah pusat," ujar Sekda DIY, Beny Suharsono di Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) DIY, Jumat (14/2/2025).
Menurut Beny, kebijakan terbaru tersebut baru diterima Pemda DIY pada Kamis (13/2/2025) petang. Dengan adanya kebijakan baru tersebut, praktis Pemda DIY maupun Pemkab dan Pemkot tidak harus membayar Rp 2,75 juta per hari selama delapan hari bagi kepala daerah terpilih yang ikut retreat.
Beny menyebutkan belum ada kabupaten/kota di DIY yang sudah membayar biaya akomodasi dan konsumsi ke PT Lembah Tidar Indonesia melalui rekening Bank BRI. Padahal awalnya ajudan harus membayarkan biaya tersebut sebelum kepala daerah dilantik.
Baca Juga: Retreat Mewah Kepala Daerah di Magelang, Sekda DIY Sebut Satu Bupati/Wali Kota Habiskan Rp22 Juta
"[Di DIY] belum ada [kepala daerah] yang transfer," jelasnya.
Selain perubahan pembiayaan retreat, lanjut Beny pemerintah juga membatalkan rencana titik kumpul kepala daerah di Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung pada 21 Februari 2025 mendatang. Padahal sebelumnya Wamendagri, Bima Arya Sugiarto sudah melakukan pengecekan kesiapan Gedung Agung untuk menampung kepala daerah yang akan berangkat ke Magelang.
Namun Pemda kemudian mendapatkan arahan terbaru dari pemerintah pusat agar kepala daerah langsung berangkat dari Jakarta ke Magelang tanpa mampir di Yogyakarta pasca dilantik pada 20 Februari 2025 lalu. Namun Pemda tidak mengetahui mereka akan naik pesawat, kereta api atau transportasi lain menuju ke Magelang.
Retreat kepala daerah nantinya akan digelar di Glamping Borobudur Internasional Golf, Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 1, Kota Magelang. Kegiatan yang berlangsung selama delapan hari dan diikuti sekitar 481 kepala daerah.
"Tadinya kalau lewat Jogja menguntungkan kan, kan [kepala daerah] bisa makan siang, belanja, kan kalau 500 lebih kepala daerah kan mesti luar biasa," imbuhnya.
Baca Juga: Ada Tiga Bahasan Utama Retreat Kepala Daerah, Sri Mulyani Isi Materi Efisiensi Anggaran
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Efisiensi Anggaran vs Pembengkakan Birokrasi: Kenapa Kebijakan Pemerintah Tak Sejalan?
-
Beda dari Indonesia, Singapura Ancam Hukuman Serius untuk Pelaku Pembuat Meme Kritik Pemerintah
-
Jadi Pemateri Retreat Kepala Daerah di Magelang, Cak Imin Bocorkan Materinya!
-
Pandji Akui Kena Rasis di Luar Negeri, Publik Singgung Kebiasaan Kritik Pemerintah: Definisi Senjata Makan Tuan
-
Kasih Bocoran Ada Mantan Presiden Jadi Pembicara di Retreat, Wamendagri: Nanti Kita Lihat
Terpopuler
- Fakta Hubungan Lintang Fajar dan Lolly: Disangka Pengganti Vadel Badjideh, padahal...
- Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Denise Chariesta Resmi Polisikan Doktif, Imbas Difitnah Terima Rp100 Juta Sebagai Bayaran Jadi Buzzer
- Denny Landzaat: Jairo Riedewald akan Bergabung dengan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Perbedaan Temasek, 1MDB, dan Danantara: Peran dan Kontroversi dalam Investasi
-
Harga Emas Antam Melambung Tinggi, Tembus Rp1.691.000/Gram Hari Ini
-
Wanti-wanti Maruarar Sirait ke PIK: Tak Ada Pagar dan Rumah Eksklusif
-
Marselino Ferdinan: Sulit Bagi Saya
-
Dampak Efisiensi Anggaran, KPU Kota Solo Kembalikan Mobil Dinas
Terkini
-
Hemat Anggaran, BKD DIY Pilih Pangkas Rapat dan Perjalanan Dinas, Bukan WFA
-
Tak Temui Titik Terang hingga Tudingan Tragedi Pantai Drini Berjalan Lamban, Polres Gunungkidul: Tidak Benar
-
Bayi Baru Mulai MPASI, Ini Jumlah Suapan yang Ideal
-
Bantul Terima Alokasi Vaksin PMK Sebanyak 9.900 Dosis pada Februari
-
Usaha Pemancingan Dongkrak Pemasaran Hasil Produksi Ikan di Sleman