Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 20 Februari 2025 | 09:12 WIB
Tumpukan sampah di eks TM 2 yang viral di sosmed, Senin (17/2/2025). [Kontributor Suarajogja.id/Putu]

SuaraJogja.id - Kota Jogja menghadapi ancaman serius akibat lonjakan volume sampah selama bulan Ramadan. Pemda DIY pun menyoroti permasalahan ini dan tengah mengupayakan solusi jangka panjang.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, menjelaskan bahwa Pemda DIY mengadopsi dua strategi utama dalam mengatasi permasalahan sampah di Kota Jogja. Pertama, melalui pemrosesan sampah yang lebih efisien. Kedua, dengan mengembangkan industri pengolahan sampah, terutama di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bawuran. Fasilitas ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi sampah yang belum tertampung di Kota Jogja.

"Kami berharap TPST Bawuran dapat mengolah hingga 50 ton sampah per hari dari Kota Jogja, sehingga tumpukan sampah yang berlebihan dapat dicegah," ujar Beny dikutip dari Harianjogja.com, Kamis (20/2/2025).

Sebagai bagian dari upaya penanganan sampah, Pemda DIY merencanakan peluncuran proyek pengolahan sampah di Bawuran, Bantul, dalam waktu dekat.

Baca Juga: Polda DIY Klaim Berhasil Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas, Korban Meninggal Turun Signifikan

"Kemungkinan minggu depan proyek ini akan diluncurkan bersamaan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup," ungkap Beny.

Proyek ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan yang saat ini mengalami kelebihan kapasitas.

Selain itu, Beny juga menyoroti perlunya penambahan alat di TPA Piyungan. Dengan tambahan dua alat pengolahan, proses pengolahan sampah diharapkan dapat berjalan lebih optimal.

"Jika dua alat tambahan ini tersedia, pengolahan sampah akan jauh lebih maksimal. Kami juga ingin memastikan data produksi sampah yang valid agar langkah penanganan berikutnya dapat segera dilakukan," jelasnya.

Pemda DIY telah berdiskusi dengan Wali Kota Jogja terpilih untuk mencari solusi berkelanjutan atas permasalahan sampah ini. Beny menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan kota dalam menangani permasalahan sampah secara efektif.

Baca Juga: Sistem Satu Sehat Alami Gangguan, Baru 30 Persen Warga Jogja Terlayani Program Kesehatan Gratis

"Kerja sama adalah kunci utama dalam mengatasi persoalan ini," tegas Beny. Ia juga mengungkapkan adanya kendala pada mesin pengolahan sampah di Kota Jogja, khususnya di fasilitas pengolahan Miliran yang memiliki waktu operasional terbatas. "Jika fasilitas di Miliran dapat beroperasi lebih lama, kapasitas pengolahan sampah pasti akan meningkat," tambahnya.

Beny menegaskan bahwa Pemda DIY akan memprioritaskan penyelesaian masalah di TPA Piyungan sebelum melanjutkan agenda lainnya.

"Kami ingin segera menyelesaikan persoalan ini dan saya sangat tidak sabar untuk melihat hasilnya," pungkas Beny.

Dengan berbagai upaya tersebut, Pemda DIY optimis penanganan sampah di Kota Jogja selama Ramadan dan ke depannya akan lebih terkendali. Optimalisasi pengolahan sampah di TPST Bawuran dan penambahan fasilitas di TPA Piyungan diharapkan dapat menjadi solusi efektif dan berkelanjutan.

Load More