SuaraJogja.id - Setelah sukses dengan sejumlah film pendek hingga series, sutradara Wahyu Agung Prasetyo kini siap kembali meramaikan industri perfilman Indonesia. Bukan lagi film pendek, melainkan film dengan sebuah durasi panjang.
Sutradara yang naik daun setelah karya film pendeknya 'Tilik (2018)' itu akan menghadirkan sebuah film panjang bergenre horor berjudul 'Singsot, Siulan Kematian'.
Film yang diproduksi oleh Clock Work Films bekerja sama dengan Ravacana Films ini merupakan adaptasi dari film pendek berjudul 'Singsot (2016)' yang juga merupakan karya sang sutradara.
Tanpa mengubah inti dari kisah film pendeknya, Singsot Siulan Kematian mengangkat mitos lokal atau pamali tentang larangan bersiul saat maghrib. Menggabungkan unsur mitos dan ketegangan psikologis, film ini menjanjikan pengalaman horor yang menegangkan dan menggugah rasa penasaran penonton.
"Kami ingin menghadirkan kisah horor yang berakar pada mitos lokal, namun dengan pendekatan yang segar dan menegangkan," kata Agung, Minggu (9/3/2025).
"Singsot bukan sekadar cerita seram, tetapi juga mengajak penonton merenungkan makna di balik kepercayaan yang sudah diwariskan turun-temurun," imbuhnya.
Seolah menjadi versi lebih panjang dari kisah film pendeknya, Singsot Siulan Kematian menceritakan tentang seorang anak berumur 13 tahun, Ipung (Ardhana Jovin) yang dinasihati kakek neneknya untuk tidak bersiul saat maghrib dan malam hari karena pamali.
Alih-alih mengindahkan, ia menganggap pamali itu
usang dan terus bersiul sesukanya. Hal itu menyebabkan teror yang terus berdatangan baik melalui mimpi serta kehidupannya.
Ipung pun harus berlomba dengan waktu agar tidak membawa mimpi buruk tentang kematiannya menjadi sebuah kenyataan.
Baca Juga: Terobos Larangan Masuk, Mobil Carry Picu Kecelakaan Lalu Lintas dan Tabrak Mobil Polisi di Jogja
Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor teater asal Yogyakarta, di antaranya Landung Simatupang yang berperan sebagai Mbah Lanang dan Sri Isworowati sebagai neneknya.
Lalu ada Siti Fauziah yang memerankan Wiwik, serta Jamaludin Latif berperan sebagai Agus Pete.
Agung selaku sutradara mengatakan hampir seluruh pemain atau kru bahkan lokasi syuting pun berada di Jogja.
"Jadi ini istimewa, semuanya di Jogja. Pemain full dari Jogja, syuting di Jogja, sampai premier pun di Jogja," ungkapnya.
Menurutnya, film ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri dalam pencapaian kariernya berkarya di dunia perfilman. Apalagi film panjang pertamanya juga mengambil dari film pendeknya yang sudah sukses terlebih dulu.
"Saya ingat dulu kami bahkan harus jualan es teh untuk produksi film pendek ya kira-kira 10 tahun lalu. Kemudian kami punya kesempatan untuk mengeksplorasi film ini dengan medium yang baru menjadi film panjang rasanya kami tidak pernah menyangka," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk