SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran leptospirosis, penyakit yang disebabkan oleh bakteri dari hewan pengerat, terutama tikus.
Saat musim hujan, kasus leptospirosis cenderung meningkat, sehingga seluruh puskesmas di wilayah Bumi Binangun bersiaga untuk mengantisipasi lonjakan pasien.
Kepala Dinkes Kulon Progo, Sri Budi Utami, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap leptospirosis selama musim penghujan.
Meski penyakit ini berpotensi fatal, langkah penanganan yang dilakukan telah menunjukkan hasil positif dengan adanya penurunan kasus secara signifikan.
Menurut Sri Budi, tingkat kematian akibat leptospirosis di Kulonprogo mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 20 persen.
"Kondisi saat ini jauh lebih baik, terutama di daerah yang menjadi percontohan penanganan seperti Kapanewon Nanggulan," ujarnya pada Selasa (11/3/2025).
Sebelumnya, Nanggulan menjadi wilayah dengan jumlah kasus leptospirosis tertinggi di Kulon Progo. Namun, setelah dilakukan intervensi berupa edukasi kepada masyarakat serta penguatan fasilitas kesehatan, upaya penanganan menjadi lebih efektif.
Saat ini, seluruh puskesmas di Kulon Progo telah siap menangani kasus leptospirosis. Terdapat total 21 puskesmas, 10 klinik, dan 9 rumah sakit di Bumi Binangun yang memiliki fasilitas untuk mengatasi penyakit ini.
Meskipun upaya penanganan leptospirosis terus diperkuat, Dinkes Kulon Progo tetap mengimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan secara mandiri.
Baca Juga: Pemda DIY Sebut MinyaKita Raib di Pasar Wates Kulon Progo
"Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Caranya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Khusus bagi para petani, sebaiknya menggunakan pelindung seperti sepatu atau alat lain guna menghindari paparan bakteri leptospira," jelas Sri Budi.
Leptospirosis dapat menular melalui luka yang bersentuhan dengan tanah atau air yang terkontaminasi bakteri leptospira. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk rutin menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah penyebaran penyakit ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda
-
Lambat Tangani Korban, Muhammadiyah Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional Sumatera
-
Kasus Korupsi Hibah Pariwisata Sleman, Dakwaan JPU Dinilai Belum Singgung Peran Harda Kiswaya
-
Kocak! Study Tour ke Kantor Polisi, Murid TK Ini Malah Diajarin Bentrok