Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Senin, 17 Maret 2025 | 11:37 WIB
Sejumlah tim Inafis Polres Bantul mengevakuasi kerangka manusia yang ditemukan di kebun tebu milik PG Madukismo pada Senin pagi (17/3/2025). [Kontributor Suarajogja.id/Julianto]

SuaraJogja.id - Warga Pedukuhan Kaligondang, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, digemparkan oleh penemuan kerangka manusia di kebun tebu milik PG Madukismo pada Senin pagi (17/3/2025).

Penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh Ngatemi (62), seorang petani setempat, sekitar pukul 06.00 WIB.

Menurut keterangan Ngatemi, saat itu ia sedang memupuk tanaman tebu di lahan tersebut ketika tiba-tiba melihat tulang-belulang berserakan dan sebuah tengkorak manusia.

Ia segera melaporkan temuan tersebut kepada Wajiono (62), yang kemudian meneruskannya kepada mandor kebun, Widodo. Selanjutnya, peristiwa ini dilaporkan ke Polsek Bambanglipuro.

Baca Juga: Kabupaten Bantul Genjot Ekonomi, Kawasan Industri Piyungan Janjikan Ribuan Lapangan Kerja Baru

Petugas Polsek Bambanglipuro bersama tim Inafis Polres Bantul, dokter dari Puskesmas Bambanglipuro, dan PMI Bantul segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dr. Dinda Riki Martiyani Dewi, diperkirakan kerangka tersebut telah berada di lokasi selama 2-3 bulan.

Berdasarkan struktur panggul dan ukuran tulang kaki yang kecil, serta pakaian yang ditemukan di lokasi—kemeja hijau lumut dan kaos lengan pendek warna abu-abu—diduga kuat bahwa kerangka tersebut adalah perempuan berusia di bawah 25 tahun.

Posisi pakaian yang ditemukan sudah tidak pada tempatnya; celana berada di bawah panggul, sementara tulang tangan kiri terpisah sejauh 3 meter dan kaki kiri sejauh 1,5 meter dari kerangka utama.

Setelah dilakukan pemeriksaan awal, kerangka tersebut dibawa ke RS Bhayangkara oleh PMI Bantul untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Klitih Kembali Resahkan Bantul, Pelajar Dibacok di SPBU Parangtritis, Polisi Buru Pelaku

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengonfirmasi kejadian ini dan menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas korban serta penyebab kematiannya.

Masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga atau memiliki informasi terkait diimbau untuk segera melapor ke pihak berwajib.

"Silahkan keluarga melapor ke kami jika ada yang hilang," ujarnya.

Sebelumnya pernah terjadi

Kasus penemuan kerangka manusia di Bantul sudah terjadi beberapa kali.

Pada 2023 lalu juga ditemukan tulang dan struktur gigi manusia ketika warga Kepanjen, Jaranan, Banguntapan menggali septic tank.

Penemuan itu terjadi pada 9 Oktober 2023 pagi. Kerangka manusia ditemukan di kedalaman 1,5 meter.

Tak hanya di tahun 2023, pada medio 2019-an, penemuan kerangka manusia juga pernah terjadi.

Bahkan kasus ini cukup menjadi sorotan karena ada dugaan pembunuhan yang dilakukan tersangka terhadap korban.

Tepatnya di Dusun Karangjati, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, kerangka manusia berjenis kelamin wanita ini ditemukan di septic tank tak terpakai.

Ayu Selisa yang merupakan korban awalnya dikabarkan menghilang pada 2009. Selisa sendiri sudah menikah dengan warga di wilayah yang sama yakni Edi Susanto.

Namun saat Ayu Selisa menghilang, keluarga Edi Susanto seakan menutup-nutupi keberadaan Selisa.

Ironisnya, setelah tak ada informasi keberadaan Selisa itu, Edi Susanto dikabarkan gantung diri. Polisi pun tak bisa menyimpulkan bahwa ada peran Edi yang menyebabkan Selisa menghilang.

Penemuan kerangka manusia itu juga berawal dari mimpi ibunda Ayu Selisa yang bertemu anaknya. 

Dari mimpinya menunjukkan keberadaan Selisa ada di bawah septic tank yang dekat dengan rumah Edi Susanto.

Mimpi itu ia alami setelah 7 hari dan 40 hari kematian Edi Susanto.

Polisi yang saat itu berdiskusi dengan keluarga korban, akhirnya menggali septic tank ditemani warga, termasuk keluarga Edi Susanto.

Sebelum kematian Edi, suami Selisa ini juga menulis sebuah surat. Di mana isi surat itu berisi bahwa Edi ingin menyusul kakeknya dan sang istri.

Kasus itu pun ditutup dan menggantung karena tak ditemukan tersangka.

Meski begitu, ramainya kasus ini hingga viral di media sosial banyak netizen berspekulasi bahwa kuat dugaan Edi Susanto membunuh istrinya yakni Selisa.

Karena depresi dan takut, Edi memilih mengakhiri hidup.

Kontributor : Julianto

Load More