Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 19 Maret 2025 | 19:31 WIB
Kondisi Jalan Clongop, Gunungkidul yang longsor dan telah dibenahi untuk keselamatan pengendara. [Kontributor Suarajogja.id/Julianto]

SuaraJogja.id - Tiga titik longsor terjadi di jalur Clongop, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul.

Dua titik longsor telah terjadi beberapa bulan lalu, namun hingga kini belum mendapatkan penanganan maksimal.

Sementara itu, satu titik longsor baru terjadi pada 17 Maret 2025 kemarin, dengan material longsoran menutup badan jalan.

Kepala Seksi Pemeliharaan dan Jembatan Dinas PUESDM DIY, One Hermanto, menyatakan bahwa untuk jangka pendek, pihaknya akan membersihkan material longsoran agar akses jalan kembali terbuka.

Baca Juga: Jalur Clongop Kembali Dibuka, Tapi Masih Ada Potensi Longsor Susulan

Longsoran terakhir terjadi di tebing ruas jalan normalisasi jalur Clongop.

"Saat ini masih dalam masa pemeliharaan, jadi langkah awal adalah pembersihan material. Untuk jangka panjang, kemungkinan akan ada penanganan lebih lanjut, namun masih dalam tahap pembahasan di internal PUESDM DIY," ujarnya.

Menurut One Hermanto, kajian mengenai kondisi tanah di kawasan tersebut sudah dilakukan. Namun, kejadian longsor kali ini dinilai sulit diprediksi meskipun tergolong ringan karena hanya menyebabkan material menutup jalan.

"Kami sudah melakukan perencanaan dan pengkajian kondisi tanah untuk memastikan langkah yang tepat dalam penanganan jangka panjang," tambahnya.

Sementara itu, dua titik longsor yang sudah lebih dulu terjadi akan mendapatkan penanganan dengan anggaran sekitar Rp15 miliar.

Baca Juga: Tebing 4 Meter Longsor Tutup Jalan Clongop yang Lagi Hits, Pengendara Wajib Putar Balik

Satu titik membuat separuh badan jalan ambrol dan satu titik juga mengancam ruas jalan longsor.

"Kami akan mengembalikan kondisi jalan seperti sebelumnya. Ini seperti pengulangan kejadian longsor yang pernah terjadi pada tahun 2005 dan 2006," jelasnya.

Dinas PUESDM DIY juga terus melakukan kajian terhadap tebing-tebing lain yang berpotensi longsor. Tebing-tebing tersebut terus diidentifikasi agar tidak terjadi longsoran kembali.

"Kami tidak menunjuk titik rawan secara eksak, tetapi berdasarkan kajian yang sudah dilakukan," ungkapnya

Jalur Cilongok yang menghubungkan antara Gunungkidul dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah melalui Kapanewon Gedangsari sebenarnya jalur yang sudah cukup lama.

Ilustrasi Jalan Clongop di Gunungkidul Longsor, Kepala Seksi Pemeliharaan dan Jembatan Dinas PUESDM DIY, One Hermanto, menyatakan bahwa untuk jangka pendek, pihaknya akan membersihkan material longsoran agar akses jalan kembali terbuka. Longsoran terakhir terjadi di tebing ruas jalan normalisasi jalur Clongop. [Kontributor Julianto]

Pemerintah kemudian melakukan normalisasi tanjakan Clongop yang sebelumnya memang sangat terjal dan panjang.

Di jalur Clongop yang lama, seringkali kendaraan pegang roda dua ataupun roda empat untuk melibas ruas tersebut.

Namun dengan normalisasi yang dilakukan oleh pemerintah akhirnya tanjakan tersebut tidak terlalu terjal lagi. Bahkan lebar jalan pun semakin besar sehingga nyaman untuk dilalui.

Lajur normalisasi jalur ini kemudian viral karena dari ruas tersebut para pengendara ataupun wisatawan bisa menikmati pemandangan indah kota Klaten dengan panorama 2 Gunung berapi yautu Merapi dan Merbabu.

Para pedagang Tiban pun berjejer di sepanjang ruas jalan ini.

Bupati Gunung Kidul, Endah Subekti kuntariningsih bahkan memerintahkan kepada Forum Komunikasi pimpinan Kapanewon untuk memberikan edukasi kepada para pedagang agar tidak melakukan aktivitas di jalur tersebut dan di titik-titik yang rawan longsor.

"Saya sudah perintahkan untuk melakukan kajian titik mana yang bisa untuk berjualan. Titik itu harus aman dan nyaman baik untuk penjual ataupun pembeli," tutur dia.

Seperti diketahui, jalur Clongop yang berada di ruas wilayah Gunungkidul dikabarkan longsor.

Beberapa bagian tanah tersebut menutup jalan utama untuk dilintasi kendaraan motor dan mobil.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (17/3/2025) sore. Beruntung dari bencana alam itu tak ada korban jiwa.

Pemkab Bantul bersama BPBD langsung melakukan evakuasi dan pembersihan material batu dan tanah yang menutup jalan.

Pada Selasa kemarin akses jalan tersebut sudah bisa lagi dilintasi oleh kendaraan bermotor.

Kontributor : Julianto

Load More