Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 20 Maret 2025 | 15:36 WIB
Ketua KPK, Setyo Budiyanto dan sejumlah kepala daerah menyampaikan paparannya dalam Rakor Penguatan Kepala Daerah di JEC, Yogyakarta, Rabu (19/3/2025). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto menggelar Rapat Koordinasi Penguatan Kepala Daerah di JEC, Yogyakarta, Rabu (19/3/2025). Rapat ini dihadiri oleh sejumlah kepala daerah seperti Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, serta Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. 

Setyo mengungkapkan, setiap kepala daerah diharapkan mampu melaksanakan kegiatan pemerintahan sebaik mungkin.  Selain itu menjaga komitmen mereka terhadap tata kelola pemerintahan yang transparan dan bebas korupsi.

Hal tersebut penting guna mewujudkan tata kelola yang baik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki masing-masing wilayah.

"Ya koordinasi [dengan kepala daerah] ini dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik," tandasnya.

Baca Juga: Berdayakan Warga Kota Jogja, Ribuan Penggerobak Disiapkan Angkut Sampah dari Rumah

Berangkat dari kasus dugaan korupsi Bank Jabar Jateng (BJB) yang menyeret nama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK),  Setyo mengingatkan para kepala daerah untuk melakukan pengelolan anggaran dengan benar, termasuk dana non budgeter. Meski diakui pengelolan anggaran bukan perkara yang mudah dilakukan.

Dalam kasus korupsi BJB, Salah satu contoh adalah penggunaan dana yang awalnya diproyeksikan untuk pelaksanaan iklan, tetapi kemudian diduga terjadi penyimpangan oleh oknum dari bank terkait.

Sebut saja dana non-budgeter yang merupakan dana di luar anggaran yang tercatat dalam APBD ataupun APBN. Dalam kasus korupsi BJB diduga ada mark-up iklan dengan  menggunakan dana iklan dari dana non-budgeter.

Karenanya KPK akan terus memonitor jalannya penyidikan. Diharapkan dalam waktu dekat kasus ini dapat segera dilimpahkan ke tahap penuntutan dan diperiksa di persidangan.

"Salah satu contoh adalah penggunaan dana yang awalnya diproyeksikan untuk pelaksanaan iklan, tetapi kemudian diduga terjadi penyimpangan oleh oknum dari bank terkait. Saat ini, Ridwan Kamil masih berstatus sebagai saksi," jelasnya.

Baca Juga: Hasto Pastikan Pelayanan Tetap Optimal Meski ASN Pemkot Yogyakarta Diberlakukan WFA

Sultan mengungkapkan, korupsi adalah kejahatan luar biasa yang berdampak pada banyak aspek kehidupan, baik dari segi ekonomi, pemerintahan, maupun kesejahteraan rakyat. Korupsi tidak hanya mengikis kepercayaan publik terhadap pemerintah, tetapi juga merugikan sektor ekonomi karena menimbulkan inefisiensi yang memperlambat pembangunan sehingga perlu upaya pencegahan harus dilakukan secara terus-menerus dan sistematis.

Load More