SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus mematangkan program transporter atau gerobak sampah pada setiap RW di wilayahnya. Kebijakan pengelolaan sampah ini bertujuan sekaligus untuk memberdayakan masyarakat.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menuturkan saat ini sosialisasi terkait kebijakan itu sudah terus digencarkan. Termasuk untuk tidak boleh membuang sampah langsung ke depo melainkan harus menggunakan penggerobak.
"Nah sehingga kita pantau kemarin dulu penggerobak baru 600, tumbuh jadi 700, tumbuh jadi 800, per hari ini 1017," kata Hasto, Selasa (18/3/2025).
"Ya artinya kemarin dulu orang suruh jadi penggerobak itu agak males, RW-nya pada susah nyari pengerobak, tapi kenyataannya dari 616 RW sudah 1017 sekarang nih yang sanggup menjadi pengerobak," imbuhnya.
Baca Juga: Pemkot Jogja Pantau Perusahaan Nakal, Posko THR Dibuka untuk Terima Keluhan Pekerja
Disampaikan Hasto, dari total 45 kelurahan di Kota Jogja baru sekitar 30 persen yang sudah siap untuk menerapkan program tersebut. Ada tiga indikator yang digunakan terkait hal ini yakni merah, kuning dan hijau.
"Hari ini yang hijau dari 45 itu sekitar 15 [kalurahan]. Belum, belum [semua RW]. Tadi yang sudah clear, yang hijau 30 persen yang lainnya masih campur-campur, bervariasi," ucapnya.
"Kuning sama merah itu artinya belum selesai, mengkondisikannya itu belum selesai. Nah itu tiap minggu saya pantau terus, setiap selasa saya pertemuan," sambungnya.
Dia menargetkan dalam 100 hari pertama masa kerjanya sebagai wali kota, seluruh wilayah itu sudah hijau atau siap melaksanakan kebijakan gerobak sampah ini. Para lurah diminta untuk segera menyelesaikan problematika transporter pembawa sampah tersebut.
Hasto bilang akan menggelar rapat tiap pekan untuk memantau perkembangan pengelolaan sampah di kota gudeg. Tak hanya kesiapan para RW untuk gerobak sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja serta titik-titik pembuangan sampah liar di Kota Jogja pun akan terus dipantau.
Baca Juga: Mendalami Makna Plengkung Gading, Pintu Masuk Keraton Yogyakarta yang Akhirnya Ditutup Total
"Kemudian dinas, saya pantau membawa sampahnya dari depo itu, setiap selasa sore saya minta laporan. Laporan dipresentasikan berapa ton, titik mana saja, tonasenya berapa, terus sisanya mana, sisanya titik mana saja," ujarnya.
Terkait ketersediaan gerobak sampah, Hasto menyebut masih kurang sekitar 600 unit. Hal itu menyusul bertambahnya penggerobak yang ada di masing-masing RW.
"Penggerobaknya tambah kan jadi 1017 ya kita kekurangan sekitar 600-an lah, 600 lebih [unit gerobak]," tandasnya.
Saat ini, Hasto berencana untuk menggunakan anggaran pengadaan mobil dinas baru serta perabot rumah dinas untuk pengadaan gerobak sampah.
"Ya, saya itu baru mempelajari kalau anggaran untuk beli mobil, anggaran untuk beli mebel itu, kalau dipakai untuk membuat gerobak ini, apakah harus pakai [anggaran] perubahan atau cukup dengan dari saya, baru saya pelajari. Tapi ya proses ini kan bisa mulai sekarang," ujarnya.
Jika ada anggaran yang tersisa, tambah Hasto, pihaknya akan turut melakukan pengadaan untuk alat pelindung diri (APD) untuk para penggerobak.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Hasto Pastikan Pelayanan Tetap Optimal Meski ASN Pemkot Yogyakarta Diberlakukan WFA
-
1000 Porsi Buka Puasa Gratis di Masjid Syuhada Terancam Berhenti, Donasi Menipis
-
Pantai di Gunungkidul Yogyakarta
-
Dari Barista Hingga Desain Grafis, Pemkot Jogja Bagikan Pelatihan Gratis ke Warga agar Siap Kerja di 2025
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 9 Mobil Bekas Merek Xenia Harga di Bawah Rp60 Juta, Cocok Jadi Kendaraan Keluarga
- Tecno Pova Curve 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia: HP Murah dengan Layar Elegan
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Motor Bebek Bekas Rp3 Jutaan, Terkenal Handal di Segala Medan
-
3 Sosok Perempuan di Karier Jay Idzes Pemain Berbandrol Rp130 M
-
Menperin Sebut Perang Iran-Israel Bisa Bikin Industri Dalam Negeri Kocar-kacir
-
Skuad Timnas Indonesia U-23 Dianggap Janggal, Media Vietnam Sorot Gerald Vanenburg
-
Rekomendasi 7 Motor Matic Bekas Murah Rp3 Jutaan, Performa Tangguh buat Aktivitas Harian
Terkini
-
4 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diamankan, Disanksi Bersihkan Objek Wisata Alam Selama 3 Bulan
-
Penggusuran di Lempuyangan: Warga Memohon KAI Izinkan Rayakan Agustusan Terakhir di Rumah Mereka
-
Luncurkan SINAR Sleman, Inovasi Digital Pemkab agar Warga Bisa Kontrol Pembangunan Daerah
-
Purnawirawan Desak Gibran Dimakzulkan, DPR Pilih Tunda Pembahasan: Ada Apa dengan Tanggal 20?
-
Trauma Korban '98 Dibunuh Dua Kali? Sejarawan Kecam Pernyataan Fadli Zon Soal Pemerkosaan Massal