Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 21 Maret 2025 | 15:37 WIB
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meninjau pelaksanaan operasi pasar di Kantor Pos Bantul, Jumat (21/3/2025). [Kontributor/Julianto]

SuaraJogja.id - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meninjau pelaksanaan operasi pasar di Kantor Pos Bantul, didampingi Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widia Putri.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat, terutama selama Ramadan hingga Lebaran.  

Dalam keterangannya, Wamentan Sudaryono menyatakan bahwa operasi pasar ini telah berlangsung sejak 24 Februari dan melibatkan lebih dari 4.800 kantor pos di seluruh Indonesia, dengan target 4.000 gerai beroperasi hingga Lebaran. Hingga saat ini, sebanyak 2.018 kantor pos telah melayani operasi pasar. 

"Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa mendapatkan sembako dengan harga terjangkau, bahkan di bawah harga eceran tertinggi (HET). Sebagai contoh, minyak goreng yang HET-nya Rp15.700 di sini dijual Rp14.700," ujarnya, Jumat (21/3/2025) saat meninjau operasi pasar murah di Kantor Pos Bantul.

Baca Juga: Lebaran 2025: Tol Jogja-Solo Dibuka Fungsional, Catat Jam Operasional dan Aturan Penting Ini

Ke depannya, pemerintah berencana untuk mempertahankan program ini secara permanen dengan menjadikan kantor pos sebagai pusat distribusi mini (mini DC). Sebab Kantor Pos ini adalah aset negara yang tidak perlu menyewa tanah atau bangunan, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai tempat kulakan bagi koperasi desa merah putih di berbagai wilayah. 

Di Yogyakarta sendiri, sudah ada 78 kantor pos yang melayani operasi pasar, dengan cakupan hampir seluruh kecamatan. Menurut Wamentan, kantor pos memiliki pengalaman dalam menyalurkan bantuan sosial dan pembayaran pensiun, sehingga bisa lebih mudah diintegrasikan dengan distribusi sembako murah bagi masyarakat.  

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widia Putri menambahkan bahwa program ini merupakan bentuk kolaborasi lintas kementerian untuk meningkatkan daya beli masyarakat dengan menyediakan alternatif belanja sembako yang lebih murah.

"Harapannya, sebelum Lebaran harga-harga bisa lebih terkendali," ungkapnya.  

Distribusi Dikelola Tiga BUMN, Pasokan Dijamin Lancar

Baca Juga: Jutaan Orang Diprediksi Melintas Sleman saat Lebaran, Infrastruktur Jalur Alternatif Dipersiapkan

Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, menjelaskan bahwa operasi pasar ini diberi nama "Gerai Pos Agri" sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Program ini melibatkan tiga BUMN utama, yaitu Bulog, ID Food, dan PTPN, yang bertugas memastikan pasokan bahan pokok tersedia di seluruh titik penjualan.  

"Sampai hari ini, operasi pasar sudah berjalan di 3.824 lokasi, dan kami terus memastikan stok tersedia hingga akhir program pada 29 Maret. Setiap harinya, masyarakat bisa membeli 2 kg gula, 2 liter minyak, dan 10 kg beras dengan menunjukkan KTP. Data KTP akan dicatat untuk menghindari pembelian berulang yang tidak merata," jelasnya.  

PT Pos Indonesia bersama tiga BUMN ini melakukan restok setiap dua hari sekali untuk memastikan barang tetap tersedia di gerai-gerai. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk menentukan apakah program ini akan dilanjutkan setelah 29 Maret 2025.

Dengan adanya operasi pasar ini, pemerintah berharap masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau selama Ramadan dan Lebaran, serta membantu menstabilkan harga di tingkat nasional.

Pasokan Aman, Mudik Lancar

Disamping menjamin kelancaran distribusi pasokan bahan pokok selama Ramadan dan Lebaran, pemerintah juga meyakinkan kesiapan moda transportasi untuk mudik masyarakat.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo memastikan seluruh BUMN sektor transportasi dalam kondisi siap 100 persen menghadapi arus mudik Lebaran 2025.

"BUMN transportasi siap 100 persen hadapi mudik Lebaran 2025," ujar Kartika di Yogyakarta, Jumat.

Dia mengatakan, pemerintah melalui BUMN telah menyiapkan berbagai moda transportasi mulai dari kereta api, pesawat, kapal laut hingga bus untuk mengakomodasi lonjakan penumpang selama masa mudik.

"Kita siapkan semua kereta, pesawat, kapal Pelni. Dan kita yakin nanti di puncak mudik ini, kita bisa mengabsorb semua penumpang dengan sebaik-baiknya," ujar Kartika.

Menurut dia, salah satu langkah antisipatif yang telah dilakukan adalah dengan menambah kapasitas perjalanan kereta api agar masyarakat bisa mudik dengan nyaman.

Dia juga memastikan tidak akan ada gejolak harga tiket yang memberatkan masyarakat.

"Kapasitas kereta api kita tambah juga, supaya masyarakat mudik dengan nyaman dan tidak ada isu dengan kenaikan harga tiket," ucapnya.

Kartika menyebutkan, dengan koordinasi yang baik antar-BUMN transportasi, pihaknya optimistis puncak arus mudik tahun ini bisa dilayani tanpa kendala berarti.

Kontributor : Julianto

Load More