- Sejumlah mahasiswa UNY menggelar aksi September Hitam di kampus dan meminta pembebasan Arie serta aktivis lain di Polda DIY
- Staff BEM UNY yang ditangkap dituding melakukan perusakan fasum di Mapolda DIY
- Ketua BEM KM UNY membantah pasalnya Arie menjadi korban dan dilarikan ke RS JIH karena banyak terkena gas air mata
SuaraJogja.id - Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (BEM KM UNY) mendesak aparat kepolisian segera membebaskan Perdana Arie Veriasa.
Adapun Arie merupakan staf mereka yang ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY pada Rabu (24/9/2025) kemarin.
Tuntutan ini disampaikan dalam aksi simbolik yang digelar di UNY, Selasa (30/9/2025).
Selain menuntut pembebasan rekan mereka, aksi itu sebagai peringatan September Hitam.
Ketua BEM KM UNY, Rajesh Singh menegaskan BEM-KM UNY etap akan bersuara lantang menuntut pembebasan tidak hanya Arie tapi juga seluruh tahanan aksi di Indonesia.
"Statement saya adalah jika kawan kami ditangkap maka kawan kami harus segera dibebaskan. Serta seluruh tahanan aksi yang ada di seluruh Indonesia yang totalnya sudah sampai 900an sekian itu juga harus dibebaskan," tegas Rajesh ditemui di UNY, Selasa malam.
Mengenai keterangan polisi terkait dugaan perusakan yang dilakukan oleh Perdana Arie serta sejumlah barang bukti berupa video,
Rajesh mengaku belum pernah melihat barang bukti tersebut.
"Untuk yang pertama, per malam hari ini pun kita masih belum mengetahui videonya itu seperti apa. BAP-nya juga kita masih belum tahu seperti apa," ucapnya.
Baca Juga: Staf BEM UNY Ditangkap Atas Tuduhan Bakar Mako Polda, Tim Hukum Ungkap Dugaan Kekerasan Aparat
Namun secara keseluruhan, ia menilai aksi-aksi mahasiswa sebelumnya merupakan luapan kemarahan masyarakat atas kebijakan negara yang tidak adil.
Mulai dari isu tunjangan DPR yang makin tinggi, aksi yang menimbulkan korban jiwa hingga hingga isu genting lain di dalam pemerintahan.
"Hal seperti ini entah apapun yang dilakukan oleh massa aksi pada ketika aksi di Agustus silam dan awal September silam semuanya itu murni dampak dari kemarahan masyarakat," ujarnya.
Diungkapkan Rajesh, rekannya Perdana Arie tersebut justru malah menjadi korban saat aksi di Polda DIY beberapa waktu lalu.
Arie bahkan sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat usai menghirup terlalu banyak gas air mata.
"Jadi Ari memang punya riwayat penyakit. Riwayat penyakit ini dan ketika aksi itu kan memang gas air mata itu kan gak hanya di depan Polda, bahkan sampai depan Pakuwon Mall itu juga ada gas air mata," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Perdana Arie Veriasa Ditangkap Polda DIY, BEM KM UNY Tuntut Pembebasan, Ini Alasannya
-
Dulu Terjerat JI, Kini Keliling Jualan Mi Ayam: Perjalanan Penuh Lika-Liku Warjono Mencari Jalan Lurus
-
Dari Keresahan Jadi Daya Tarik: Yogyakarta bakal Arahkan Pengamen Malioboro Jadi Aset Budaya
-
Link DANA Kaget Aktif, Buruan Klaim Saldo Gratis Sebelum Kehabisan di Sini
-
Korupsi Dana Hibah Pariwisata: Kejari Buka Peluang Tersangka Baru, Siapa Menyusul Sri Purnomo?