Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 23 Maret 2025 | 20:58 WIB
Area exit tol Tamanmartani di Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani. [Hiskia/Suarajogja.id]

"Hal ini dilakukan mengingat infrastruktur pendukung seperti rest area, tempat makan atau pengisian bahan bakar kendaraan di jalan tol masih belum banyak tersedia," tuturnya.

Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani. Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Ihsan mengungkapkan bahwa pada hari pertama pelaksanaan operasi, volume kendaraan terpantau masih relatif normal. Disampaikan Ihsan, antisipasi kepadatan kendaraan juga dilakukan di exit tol fungsional Tamanmartani. [Hiskia/Suarajogja.id]

"Meskipun agak sedikit tersendat, di jalur arteri ini lebih memadai untuk infrastruktur pendukungnya," imbuhnya.

Tidak hanya membentuk tim urai saja, Ihsan bilang Ditlantas juga membuat inovasi berupa barcode dan apabila di scan memuat jalur alternatif yang tentunya memudahkan bagi para pemudik yang memasuki wilayah Yogyakarta.

"Kami telah membuat 2 barcode berisikan jalur alternatif dengan tujuan berbeda, yakni tujuan wilayah utara Yogyakarta [meliputi Wisata Kaliurang, Kabupaten Sleman dan arah ke Magelang] dan wilayah selatan Yogyakarta [meliputi pusat Kota Yogyakarta dan arah ke Bantul]," ujarnya.

Baca Juga: Jadi Titik Rawan Kepadatan Kendaraan, Lingkar Kridosono Bakal Diberi APILL Portabel

Kondisi Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani. Selain itu, pos pantau pun sudah disiapkan di sekitar area exit tol Tamanmartani. Termasuk tim urai yang bersiaga ketika terjadi kepadatan saat arus mudik di jalur fungsional tersebut.
[Hiskia/Suarajogja.id]

"Barcode tersebut berlaku umum untuk seluruh masyarakat dan sudah tersedia maupun bisa di scan melalui akun media sosial Polda Jogja," tambahnya.

Terkait barcode jalur alternatif itu, Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Yuswanto Ardi menuturkan perlu dibagikan kepada para calon pemudik. Sehingga diharapkan tidak semua pemudik yang menuju ke arah Jogja melintasi atau menuju ke Jalan Solo.

"Ini dimaksudkan agar tidak semua pemudik mengarah seluruhnya ke Jalan Solo, karena jalan Solo saat ini existing arusnya juga sudah berat, belum lagi ditambah nanti exit tol yang di Prambanan," ungkap Yuswanto Ardi.

"Kalau semuanya akan bermuara di Solo, nanti akan terjadi beban yang sangat berat di dalam kota Yogyakarta, khususnya di Simpang Maguwoharjo. Oleh karena itu, bursa kita pecah di sini," imbuhnya.

Baca Juga: Simak Rekayasa Lalu Lintas Lebaran 2025 di Kota Yogyakarta, Tim Urai Siap Siaga

Load More