Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 24 Maret 2025 | 11:32 WIB
suasana di bandara YIA jelang lebaran. [kontributor/julianto]

SuaraJogja.id - Menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025, jumlah penumpang di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) serta Terminal Bus Giwangan dan Terminal Dhaksinaga Wonosari menunjukkan peningkatan signifikan.

Data dari Posko Angkutan Lebaran 2025 mencatat lonjakan jumlah penumpang dibandingkan tahun sebelumnya, menandakan tingginya mobilitas masyarakat menuju kampung halaman.  

Jumlah Penumpang Bandara YIA Meningkat, Melebihi Tahun Lalu

General Manager Bandara YIA, Ruly Artha, mengungkapkan bahwa per 23 Maret 2025, jumlah penumpang mencapai 12.445 orang, naik dari 10.010 penumpang pada periode yang sama tahun 2024. Kondisi ini menunjukkan adanya arah positif masa recovery paska pandemi. 

Baca Juga: Jelang Lebaran, Begini Langkah DLH Sleman Atasi Lonjakan Sampah Rumah Tangga

“Jika dibandingkan dengan 2019, recovery jumlah penumpang telah mencapai 95,73%, sedangkan pertumbuhan dari tahun lalu mencapai 24,33%. Ini menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat untuk bepergian semakin tinggi," ujar Ruly.  

Dari sisi pergerakan pesawat, pada 23 Maret 2025, 92 penerbangan tercatat beroperasi, naik dari 78 penerbangan tahun sebelumnya. Rute paling diminati adalah Jakarta (CGK) dengan 2.581 penumpang, disusul Balikpapan (BPN), Makassar (UPG), Pekanbaru (PKU), dan Denpasar (DPS).  

Untuk 24 Maret 2025, diperkirakan jumlah penumpang akan meningkat lagi menjadi 12.988 orang dengan 86 penerbangan, Bandara YIA juga menyiapkan extra flight guna mengakomodasi lonjakan penumpang.  

Lonjakan Penumpang di Terminal Bus Giwangan

Kepala Terminal Giwangan, Sigit Saryanto, melaporkan peningkatan arus penumpang baik untuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), maupun angkutan kota.  Dua hari terakhir kesibukan di terminal ini mengalami peningkatan. 

Baca Juga: Jadi Titik Rawan Kepadatan Kendaraan, Lingkar Kridosono Bakal Diberi APILL Portabel

Pada 22 Maret 2025 ada 417 bus AKAP tiba dengan 5.581 penumpang, sementara 384 bus berangkat dengan 4.660 penumpang. Kemudian ada 32 bus AKDP tiba membawa 290 penumpang, sedangkan 27 bus berangkat membawa 242 penumpang.  

"Untuk Angkutan kota ada 290 angkot masuk dengan 2.159 penumpang, dan 279 angkot keluar dengan 1.947 penumpang," terangya. 

Pada 23 Maret 2025, jumlah penumpang tetap tinggi. Di mana Bus AKAP yang tiba ada 417 buah dengan membawa 4.532 penumpang, sementara 364 bus AKAP berangkat dengan 5.435 penumpang. Untuk Bus AKDP ada 29 bus tiba membawa 252 penumpang, sedangkan 26 bus berangkat membawa 238 penumpang.  Angkutan kota ada 257 angkot buah yang masuk dengan 2.056 penumpang, dan 287 angkot keluar dengan 1.795 penumpang. 

Peningkatan Mobilitas di Terminal Dhaksinaga Wonosari 

Kepala Terminal Dhaksinaga Wonosari, Arif Farwanto, juga mencatat lonjakan penumpang pada 22 dan 23 Maret 2025. Pada 22 Maret 2025 ada Bus AKAP yang tiba sebanyak 33 buah dengan membawa 349 orang penumpang, sementara 31 bus berangkat dengan 667 penumpang.  

Bus AKDP juga mulai ramai. Ada 27 bus tiba membawa 258 penumpang, sedangkan 37 bus berangkat membawa 342 penumpang,"tambahnya.  

Pada tanggal 23 Maret 2025 maret kemarin ada 35 Bus AKAPdatang dengan 413 penumpang, sementara 32 bus berangkat membawa 385 orang penumpang. Untuk Bus AKDPbada 28 bus tiba membawa 174  penumpang, sementara 43 bus berangkat membawa 43 penumpang. 

Kenaikan Tarif Bus Dua Kali Lipat

Sejumlah Perusahaan Otobus (PO) yang melayani rute jarak jauh Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) mulai menaikkan harga tiket mereka untuk jurusan Jogja-Jabodetabek. Kenaikan harga bahkan sudah mencapai 100 persen. 

Dari pantauan suarajogja.id, semua PO yang melayani jurusan Gunungkidul-Jabodetabek sudah menaikkan harga jual tiket. Mereka berusaha menganggap moment libur Idul Fitri ini sebagai peak season yang selalu diharapkan. 

PO Maju Lancar misalmya di hari biasa harga tiket AC Patas Rp 220.000 kini naik menjadi Rp 400.000. Kemudian AC Executive pagi dari Rp 245.000 menjadi Rp 560.000, kemudian kelas Royal Eksekutif dari Rp 270.000 menjadi Rp 590.000.

PO Sinarjaya harga tiket juga mengalami kenaikan. Eksekutif legrest Rp 250.000 (21-25Maret 2025), Rp 530.000 (26 Maret 2025), Suite Class Family Rp 400.000 (21 Maret 2025), Rp 740.000 (26-29 Maret 2025), Rp 640.000 ( 30 Maret 2025) dan Suite Class Rp 390.000 (21 Maret 2025), Rp 740.000 (30 Maret 2025) 

PO Handoyo harga tiket VIP Rp 325.000 (21-24Maret 2025), Rp 475.000 (25 Maret 2025) kelas Eksekutif Rp 375.000 ( 23-24Maret 2025), Rp 500.000 (25 Maret 2025), Rp 550.000 (28 Maret 2025) 

PO Murni Jaya keberangkatan tanggal 21-29 Maret tarif normal Rp. 250,000 kemidian tanggal 2 April Rp 450,000, tanggal 03 - 09 April Rp 600,000, tanggal 10-13 April 410,000 dan tanggal 14-20 April Rp 290,000.

PO Santosa Rute dari Barat (Jabodetabek) ke Timur 21-23 Maret Rp.290.000-Rp 310.000, tanggal 24-30 Maret naik menjadi Rp 490.000-Rp 510.000. Kemudian tanggal 1-7 April Rp 490.000-Rp.510.000, 31-2 april Rp 340.000-Rp 360.000 dan  8-13 April Rp 349.000-Rp 360.000.

Perwakilan PO Santosa Gunungkidul, Pedut mengakui jika ada peningkatan harga tiket untuk arus mudik dan arus balik. Kenaikan harga diberlakukan di semua PO yang melayani rute AKAP. Kini harga tiket rata-rata sudah mencapai di atas Rp 500.000 dari harga normal Rp 250.000.

Untuk kenaikan jumlah penumpang sampai saat ini memang belum begitu terasa. Petut menyebut jika penumpang arus mudik mulai ramai pada tanggal 27 Maret 2025 mendatang. Karena di tanggal tersebut karyawan swasta sudah mulai libur.

Prediksi Peningkatan Hingga Puncak Arus Mudik  

Dengan tren peningkatan ini, diprediksi arus mudik akan terus meningkat hingga awal April 2025. Baik Bandara YIA maupun terminal bus telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi, termasuk penambahan armada dan penguatan layanan operasional untuk memastikan kenyamanan serta kelancaran perjalanan para pemudik.

Load More