Workshop Rembug Stunting ini diikuti oleh 130 peserta, termasuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten, Kapanewon, dan Kalurahan Lokus Stunting, akademisi, organisasi profesi, serta perwakilan pengusaha dan forum kemasyarakatan.
Sebagai bentuk komitmen bersama, acara ini juga diisi dengan penandatanganan komitmen oleh seluruh pemangku kepentingan guna menekan angka prevalensi stunting di Kabupaten Sleman.
Langkah ini sejalan dengan visi Sleman 2025-2030 untuk menciptakan masyarakat yang maju, adil, makmur, lestari, dan berkeadaban, serta mendukung target nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Berikut ini adalah beberapa tips penting untuk menghindari stunting pada anak:
Baca Juga: Pertamina Pasok 5,2 Juta Tabung Elpiji 3 kg untuk Jateng dan DIY Selama Ramadan hingga Idulfitri
A. Persiapan Sebelum Kehamilan
1. Periksa Kesehatan dan Konsultasi:
* Lakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum merencanakan kehamilan.
* Konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat kesehatan, imunisasi, dan potensi risiko.
2. Penuhi Kebutuhan Gizi:
* Konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan zat besi, asam folat, kalsium, dan vitamin D.
* Pertimbangkan suplemen jika diperlukan, sesuai anjuran dokter.
3. Jaga Berat Badan Ideal:
* Usahakan mencapai berat badan yang sehat sebelum hamil.
* Kelebihan atau kekurangan berat badan dapat memengaruhi kesehatan kehamilan.
4. Hindari Kebiasaan Buruk:
* Berhenti merokok, mengonsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang.
* Kurangi konsumsi kafein.
B. Selama Kehamilan
1. Periksa Kehamilan Rutin (ANC):
* Kunjungi dokter atau bidan secara teratur sesuai jadwal.
* Pastikan mendapatkan pelayanan ANC (Antenatal Care) yang berkualitas.
2. Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang:
* Penuhi kebutuhan kalori dan nutrisi yang meningkat selama kehamilan.
* Konsumsi makanan yang kaya protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
3. Suplementasi:
* Konsumsi suplemen zat besi dan asam folat sesuai resep dokter.
* Pertimbangkan suplemen lain sesuai kebutuhan dan anjuran dokter.
4. Istirahat Cukup:
* Tidur minimal 7-8 jam setiap malam.
* Hindari stres berlebihan.
5. Kelola Penyakit Penyerta:
* Jika memiliki penyakit seperti diabetes atau hipertensi, kelola dengan baik sesuai anjuran dokter.
6. Hindari Infeksi:
* Jaga kebersihan diri dan lingkungan.
* Hindari kontak dengan orang sakit.
* Konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala infeksi.
C. Setelah Melahirkan dan Masa Pertumbuhan Anak
Baca Juga: Lebih dari 5.000 Karyawan Terancam PHK, PHRI DIY Tuntut Relaksasi Pajak
1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD):
* Lakukan IMD segera setelah bayi lahir.
* Biarkan bayi menyusu secara alami selama minimal satu jam pertama.
2. Berikan ASI Eksklusif Selama 6 Bulan:
* Hanya berikan ASI saja, tanpa makanan atau minuman tambahan lainnya, selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
3. Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang Tepat:
* Mulai berikan MPASI saat bayi berusia 6 bulan.
* Berikan makanan yang bergizi seimbang, bervariasi, dan mudah dicerna.
* Perhatikan tekstur dan konsistensi makanan sesuai usia bayi.
4. Lanjutkan Pemberian ASI Hingga 2 Tahun atau Lebih:
* ASI tetap menjadi sumber nutrisi penting bagi anak hingga usia 2 tahun atau lebih, meskipun sudah mendapatkan MPASI.
5. Pantau Pertumbuhan Anak Secara Rutin:
* Bawa anak ke posyandu atau fasilitas kesehatan untuk dipantau pertumbuhan dan perkembangannya.
* Catat tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala anak secara berkala.
6. Imunisasi Lengkap:
* Pastikan anak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal untuk mencegah penyakit infeksi.
7. Jaga Kebersihan Lingkungan dan Diri:
* Cuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan dan setelah buang air.
* Pastikan air dan makanan yang dikonsumsi bersih dan aman.
* Jaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
8. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak:
* Ajak anak bermain, berbicara, dan berinteraksi secara aktif.
* Berikan stimulasi sesuai usia anak untuk mendukung perkembangan motorik, kognitif, dan sosial-emosionalnya.
9. Cukupi Kebutuhan Cairan:
* Berikan air putih yang cukup sesuai usia anak.
* Hindari memberikan minuman manis atau bersoda.
10. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit:
* Segera bawa anak ke dokter jika sakit.
* Obati penyakit infeksi seperti diare dan ISPA dengan tepat dan cepat.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Pelatih Persebaya Paul Munster, Dapat Hukuman Berat Kemarin
- Ini Syarat Lengkap Jadi Anggota Koperasi Merah Putih, Jalur Utama Penerimaan Bantuan Pemerintah
- 5 City Car Murah Mulai Rp50 Jutaan Bukan Toyota, Sat Set Hadapi Kemacetan
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe Sedan Mei 2025: Harga Mulai Rp20 Jutaan, Bandel, Pajak Ringan
- 7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 Terbaik, Aman Maksimal Lindungi Wajah
Pilihan
-
Sisi Lain Lamine Yamal: Pemain Muslim, Ayah Ibu Bercerai, Fans Real Madrid
-
Saham BRIS Tertekan Usai Kabar Sunarso jadi Kandidat Utama Dirut BSI
-
Sunarso Jadi Kandidat Kuat Dirut BSI, Sore Ini Dikukuhkan
-
Karir Jabatan Mentok, Pegawai PPPK Eks Yayasan Perguruan Tinggi Tidar Tuntut Diangkat PNS
-
Breaking News! Eks Kadispora Kota Bekasi Tersangka Dugaan Korupsi Rp4,7 M
Terkini
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
-
Polemik Lempuyangan: Keraton Bantu Mediasi, Kompensasi Penggusuran Tetap Ditolak Warga
-
HUT ke-109, Sleman Berbenah SOP Perizinan Baru Janjikan Transparansi dan Bebas Pungli
-
Hobi Mahal Berujung Bui! Pria Jogja Terancam 5 Tahun Penjara Gegara Pelihara Satwa Langka
-
Diseret dalam Polemik Ijazah, Kasmudjo Tegaskan Bukan Pembimbing Skripsi Jokowi