Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 26 Maret 2025 | 14:00 WIB
Ilustrasi stunting yang jadi upaya pemerintah untuk mengurangi kasusnya. (Freepik)

1. Periksa Kesehatan dan Konsultasi:
* Lakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum merencanakan kehamilan.
* Konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat kesehatan, imunisasi, dan potensi risiko.
2. Penuhi Kebutuhan Gizi:
* Konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan zat besi, asam folat, kalsium, dan vitamin D.
* Pertimbangkan suplemen jika diperlukan, sesuai anjuran dokter.
3. Jaga Berat Badan Ideal:
* Usahakan mencapai berat badan yang sehat sebelum hamil.
* Kelebihan atau kekurangan berat badan dapat memengaruhi kesehatan kehamilan.
4. Hindari Kebiasaan Buruk:
* Berhenti merokok, mengonsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang.
* Kurangi konsumsi kafein.

B. Selama Kehamilan

1. Periksa Kehamilan Rutin (ANC):
* Kunjungi dokter atau bidan secara teratur sesuai jadwal.
* Pastikan mendapatkan pelayanan ANC (Antenatal Care) yang berkualitas.
2. Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang:
* Penuhi kebutuhan kalori dan nutrisi yang meningkat selama kehamilan.
* Konsumsi makanan yang kaya protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
3. Suplementasi:
* Konsumsi suplemen zat besi dan asam folat sesuai resep dokter.
* Pertimbangkan suplemen lain sesuai kebutuhan dan anjuran dokter.
4. Istirahat Cukup:
* Tidur minimal 7-8 jam setiap malam.
* Hindari stres berlebihan.
5. Kelola Penyakit Penyerta:
* Jika memiliki penyakit seperti diabetes atau hipertensi, kelola dengan baik sesuai anjuran dokter.
6. Hindari Infeksi:
* Jaga kebersihan diri dan lingkungan.
* Hindari kontak dengan orang sakit.
* Konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala infeksi.

C. Setelah Melahirkan dan Masa Pertumbuhan Anak

Baca Juga: Pertamina Pasok 5,2 Juta Tabung Elpiji 3 kg untuk Jateng dan DIY Selama Ramadan hingga Idulfitri

1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD):
* Lakukan IMD segera setelah bayi lahir.
* Biarkan bayi menyusu secara alami selama minimal satu jam pertama.
2. Berikan ASI Eksklusif Selama 6 Bulan:
* Hanya berikan ASI saja, tanpa makanan atau minuman tambahan lainnya, selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
3. Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang Tepat:
* Mulai berikan MPASI saat bayi berusia 6 bulan.
* Berikan makanan yang bergizi seimbang, bervariasi, dan mudah dicerna.
* Perhatikan tekstur dan konsistensi makanan sesuai usia bayi.
4. Lanjutkan Pemberian ASI Hingga 2 Tahun atau Lebih:
* ASI tetap menjadi sumber nutrisi penting bagi anak hingga usia 2 tahun atau lebih, meskipun sudah mendapatkan MPASI.
5. Pantau Pertumbuhan Anak Secara Rutin:
* Bawa anak ke posyandu atau fasilitas kesehatan untuk dipantau pertumbuhan dan perkembangannya.
* Catat tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala anak secara berkala.
6. Imunisasi Lengkap:
* Pastikan anak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal untuk mencegah penyakit infeksi.
7. Jaga Kebersihan Lingkungan dan Diri:
* Cuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan dan setelah buang air.
* Pastikan air dan makanan yang dikonsumsi bersih dan aman.
* Jaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
8. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak:
* Ajak anak bermain, berbicara, dan berinteraksi secara aktif.
* Berikan stimulasi sesuai usia anak untuk mendukung perkembangan motorik, kognitif, dan sosial-emosionalnya.
9. Cukupi Kebutuhan Cairan:
* Berikan air putih yang cukup sesuai usia anak.
* Hindari memberikan minuman manis atau bersoda.
10. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit:
* Segera bawa anak ke dokter jika sakit.
* Obati penyakit infeksi seperti diare dan ISPA dengan tepat dan cepat.

Load More