SuaraJogja.id - Kepolisian Resor Kulon Progo menggelar sosialisasi call center Hotline Polri 110 untuk mempermudah akses bagi masyarakat, terutama pemudik, dalam mendapatkan bantuan cepat apabila mengalami kendala atau gangguan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama perjalanan.
Kapolres Kulon Progo AKBP Wilson Bugner F. Pasaribu di Kulon Progo, Rabu, mengatakan Hotline Polri 110 untuk tingkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.
Sosialisasi dilaksanakan di berbagai tempat pelayanan publik serta keramaian, seperti di Samsat Kulon Progo dan tempat lainnya.
"Hotline 110 berfungsi sebagai nomor darurat yang dapat dihubungi oleh pemudik jika membutuhkan bantuan terkait situasi darurat," katanya.
Baca Juga: 3 Juta Wisatawan Serbu Jogja Lebaran Ini, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Ia mengatakan inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam memberikan pelayanan yang lebih baik, terutama selama musim mudik, yang sering kali meningkatkan volume perjalanan dan potensi gangguan kamtibmas.
Dengan adanya “Hotline 110,” masyarakat diharapkan dapat lebih mudah dan cepat melapor apabila menghadapi permasalahan di jalan. Polisi akan siap memberikan respons yang cepat untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik selama perjalanan.
"Sosialisasi ini diharapkan dapat memperkuat komunikasi antara Polri dan masyarakat, serta mendukung terciptanya kondisi yang aman dan tertib selama musim mudik dan seterusnya," katanya.
Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Selain itu, untuk kenyamanan para pemudik, Polres Kulon Progo juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di wilayahnya.
Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok di Kulon Progo Aman Terkendali jelang Lebaran 2025, Ini Buktinya
Rekayasa lalu lintas dilakukan di tiga titik yakni di sekitar jembatan Srandakan hingga pantai Glagah. Rekayasa tersebut dilakukan selama arus mudik hingga arus balik nanti.
Kasat Lantas Polres Kulon Progo AKP Priya Tri Handoyo menyebut untuk titik awal akan dilakukan rekayasa lalu lintas di wilayah Brosot, Kapanewon Galur, Kulon Progo tepatnya di kawasan jembatan Srandakan.
"Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan di Jembatan Srandakan pascajebol akan ditempatkan personel kami di sana, utamanya di simpang tugu Brosot," jelasnya.
Priya menerangkan, di jalur tersebut utamanya di jalur utama apabila nanti terjadi penumpukan atau kemacetan, kendaraan pemudik akan dilewatkan ke jalur selatan.
"Nantinya akan ada crossing di simpang tugu Brosot dan simpang dekat Pegadaian, nanti masyarakat yang mengarah ke Lendah akan lurus melewati lampu merah Galur," terangnya.
Titik selanjutnya yang jadi prioritas yakni rekayasa lalu lintas di sekitar simpang empat pasar Glagah dekat TPR wisata Pantai Glagah, Kapanewon Temon.
Hal itu mengingat di lokasi tersebut kerap mengalami penumpukan kendaraan terutama yang akan masuk ke kawasan wisata.
"Nah untuk mengantisipasi itu, kami akan tempatkan personil dan rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang mengular sampai Jembatan Glagah," ucapnya.
Salah satu opsinya yakni mengarahkan kendaraan dari arah barat untuk langsung menuju jalan nasional alih-alih lurus ke timur lewat jembatan Glagah. Polres Kulon Progo juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata setempat untuk memberlakukan sistem jemput bola dalam penarikan retribusi wisata.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan dinas pariwisata, agar retribusi wisata dilakukan secara jemput bola. Ini mengantisipasi penumpukan kendaraan yang mau masuk Pantai Glagah, karena biasanya dapat menimbulkan antrian panjang hingga simpang Pasar Glagah," ucapnya.
Sedangkan titik ketiga yaitu di wilayah simpang Kenteng, Nanggulan. Wilayah ini jadi jalur persimpangan antara pengendara yang dari arah Kulon Progo ke Jogja, ataupun Kulon Progo ke Magelang, Jawa Tengah. Di sini juga jadi jalur masuk menuju kawasan wisata pegunungan Kulon Progo.
"Nah untuk wilayah utara akan didirikan pos pantau di wilayah Simpang Kenteng yang merupakan jalur menuju kawasan wisata utara. Di sini kerap terjadi penumpukan kendaraan, sehingga nanti diberlakukan variasi rekayasa lalu lintas untuk meminimalisir ada kepadatan," terangnya.
Berita Terkait
-
Hingga Jumat Pagi, Sudah 60 Persen dari 2,1 Juta Kendaraan Pemudik Tinggalkan Jakarta
-
Kendaraan Menuju Merak akan Hadapi Rekayasa Lalu Lintas Delaying System saat Mudik, Apa Itu?
-
Polri Siapkan Strategi Rekayasa Lalu Lintas Amankan Jalur Mudik 2025
-
Polda Metro Jaya Bakal Rekayasa Lalu Lintas saat Pelantikan 481 Kepala Daerah di Istana, Dimulai dari Jam 6
-
Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Rekayasa Lalu Lintas Dilakukan
Terpopuler
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Pembagian Port Grup Piala Dunia 2026 Dirilis, Ini Posisi Timnas Indonesia
- Masak Rendang 12 Kg, Penampilan BCL di Dapur Jadi Omongan
- Cruiser Matik QJMotor SRV 250 AMT Paling Digandrungi di Indonesia
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
Pilihan
-
Petaka Mees Hilgers: Cedera Jadi Kontroversi Kini Nilai Pasar Terus Turun
-
Potret Denny Landzaat Salam-salaman di Gereja Saat Lebaran 2025
-
Media Belanda: Timnas Indonesia Dapat Amunisi Tambahan, Tristan Gooijer
-
Jumlah Kendaraan 'Mudik' Tinggalkan Jabodetabek Tahun Ini Meningkat Dibandingkan 2024
-
PSSI Rayu Tristan Gooijer Mau Dinaturalisasi Perkuat Timnas Indonesia
Terkini
-
Waspada Lonjakan Sampah Lebaran, Yogyakarta Siapkan Jurus Ampuh Ini
-
Libur Lebaran Tetap di Jogja? Ini Strategi Dinas Pariwisata Agar Wisatawan Betah
-
Idul Fitri, Haedar Nashir Ingatkan Jiwa Khalifah Luntur, Umat dan Pemimpin Akan Bermasalah
-
Tiket Ludes, Yogyakarta Diserbu Pemudik: KA Java Priority Jadi Primadona
-
Hasto Wardoyo Jamin Takbir Keliling Tak Ganggu Lalu Lintas Jogja, Tapi Ada Syaratnya