"Kami ingin meyakinkan bahwa masyarakat berlibur itu tidak menggunakan narkoba dan tidak ada peredaran di tempat hiburan dan wisata.
Sehingga dalam rangka lebaran ini masyarakat bisa menikmati dengan baik, nyaman, aman dan bersuka cita," pungkasnya.
Seorang driver bus antar provinsi, Solikin menyambut positif tes urine tersebut. Warga Magelang itu merupakan supir bus yang akan melayani perjalanan mudik dengan tujuan Jogja-Sumatera.
"Ya penting ini untuk menjaga keamanan juga. Saya supir mau ke Sumatera, perjalanan 9 jam. Penting dan bermanfaat yang penting buat penumpang kalau buat saya," kata Solikin.
Ketimbang mengonsumsi minuman berenergi, Solikin memilih jamu untuk menunjang staminanya melayani pemudik hingga sampai ke tujuan.
"Kan enggak pakai pengaruh obat atau apa, kalau pakai obat malah nggak terkendali. Kalau buat stamina saya pakai jamu atau susu beruang itu," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa