Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 12 April 2025 | 16:52 WIB
Granat jenis nanas yang ditemukan warga di Dusun Gaten, Kalurahan Sumberejo, Tempel, Sleman. (dok.Istimewa)

SuaraJogja.id - Warga di Dusun Gaten, Kalurahan Sumberejo, Tempel, Sleman dikejutkan dengan temuan satu buah granat yang diduga masih aktif.

Satu granat jenis nanas itu ditemukan di rumah milik seorang warga.

Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo menuturkan peristiwa itu bermula saat pemilik rumah sedang berkumpul dengan keluarga di lokasi penemuan pada Kamis (10/4/2025) sekira pukul 10.00 WIB kemarin.

"Saat itu pemilik rumah menceritakan kepada saudaranya tentang keberadaan granat tersebut yang berada di salah satu kamar tepatnya di almari pakaian bagian belakang," kata Edy dalam keterangannya, Sabtu (12/4/2025).

Baca Juga: Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD

"Setelah berunding dengan saudaranya, pemilik rumah disarankan untuk melaporkan ke Polsek Tempel pada hari Jumat tanggal 11 April 2025 pukul 06.00 WIB," imbuhnya

Tak lama setelah mendapat laporan tersebut, Polsek Tempel langsung mendatangi lokasi penemuan. Termasuk berkoordinasi dengan Sat Brimob Polda DIY untuk mengamankan lokasi.

Barang bukti berupa granat tersebut lantas diamankana oleh petugas untuk selanjutnya dilakukan pemusnahan.

Pemusnahan dilakukan oleh tim Detasemen Gegana Unit Jibom Sat Brimobda Polda DIY di bulak persawahan Dusun Jetis, Sumberrejo, Tempel, Sleman pada hari Jumat (11/4/2025) kemarin sekira pukul 10.15 WIB yang dipimpin oleh Kompol Sancoko dan Kaden GEGANA Sat Brimob Polda DIY

"Diperkirakan granat tersebut peninggalan orang tua pemilik rumah dari almarhum Saji Podo Saputro yang merupakan Purnawirawan Polri (eks. Timor Timur) yang mana kemungkinan granat yang di temukan di rumahnya adalah sisa zaman dahulu saat almarhum dinas di Timor Timur," ungkapnya.

Baca Juga: Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona

Disampaikan Edy, granat saat pertama ditemukan pun masih dalam kondisi baik.

"Saat ditemukan di bekas kamar almarhum, granat tersebut masih ada swet pengaitnya/cincin, berwarna hitam bergaris kuning," urainya.

Dalam kesempatan ini, Kapolresta Sleman mengimbau kepada masyarakat jika menemukan barang atau hal yang dirasa membahayakan segera untuk melaporkan kepada pihak terkait untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

"Upaya pelapor dalam hal ini sudah tepat sehingga dapat terhindar dari sesuatu hal yang membahayakan," pungkasnya.

Penemuan granat di permukiman warga sudah kerap terjadi di DIY. Pada 2024 lalu tepatnya pada 27 Februari, juga ditemukan granat yang masih aktif.

Penemuan itu terjadi di Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul.

Granat yang kerap disebut granat nanas itu ditengarai peninggalan pada Perang Dunia II menurut Kompol Suripto yang kala itu menjabat sebagai Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY.

Granat yang ditemukan juga masih aktif dan strukturnya masih lengkap. Hanya saja termakan usia korosi membuatnya menjadi barang tua.

Tak hanya di Gunungkidul, penemuan granat nanas juga pernah ditemukan di Bantul. Tepatnya di Padukuhan Kunden, RT 5, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pajangan.

Penemuan itu tercata pada 13 Maret 2024 sekitar pukul 17.30 WIB.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menjelaskan awal mula granat nanas itu ditemukan oleh warga bernama Yuli Winarno.

Yuli menemukan di sebuah pohon bambu ketika hendak menggali menggunakan cangkul.

Ketika mencangkul itulah sebuah benda hitam misterius ditemukan. Awalnya Yuli heran karena takut terjadi apa-apa ia memberitahu dua rekannya.

Selanjutnya salah satu rekan Yuli menghubungi Polsek Pajangan.

Granat tersebut juga masih aktif dan terlihat cincin pemicunya juga masih tersangkut.

Menurut Kompol Suripto saat penemuan benda peledak berupa granat itu harus diledakkan di tempat atau disposal.

Hal itu merupakan standar operation procedure (SOP). Meski demikian, peledakan juga harus melihat kondisi lingkungan apakah memungkinkan atau tidak.

Load More