Muhammad Ilham Baktora
Ilustrasi Sapi. (Pixabay)

Syam menyebutkan, sejumlah upaya sudah dilakukan untuk mengatasi masalah antraks. Yakni edukasi ke masyarakat, disinfeksi kandang dan lingkungan hingga pengobatan profilaksis dengan antibiotik dan pemberian vitamin di zona merah meliputi Kalurahan Bohol dan Kalurahan Tileng.

Edukasi dilakukan agar warga bisa melakukan pelaporan bila terjadi kasus antraks serta pelarangan pemotongan atau penjualan ternak mati.

Vaksinasi ternak sekaligus penelusuran epidemiologi pun dilakukan untuk mendata kasus-kasus baru atau kasus-kasus yang belum terlaporkan serta Identifikasi masalah di lapangan.

Vaksinasi antraks dilakukan di Girisubo dan Rongkop serta Kapanewon lain yang pernah dilaporkan Antraks pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Pengawasan Jebol hingga Daging Sapi Antraks Dijual Bebas, 3 Warga Gunungkidul Terinfeksi

Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit, pembatasan sementara dan pelarangan lalu lintas ternak keluar masuk dilokasi zona merah daerah kasus Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop dan Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo juga dilakukan.

"Diharapkan ternak-ternak mendapatkan kekebalan optimal pada saat puncak lalu lintas ternak kurban," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Komentar

Load More