Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Senin, 14 April 2025 | 12:46 WIB
Ketua Asprov PSSI DIY, Dessy Arfianto saat mengundi tim untuk drawing Liga 4. (Twitter)

Beberapa media sosial yang biasa bergerak di dunia sepak bola ramai-ramai menanggapi cara pelaksana drawing yakni Dessy Arfianto yang mengambil kertas lain setelah drawing ball dibuka.

Tudingan hingga kecurigaan publik bahwa ada pengaturan tim dalam satu grup pun menjadi perdebatan.

Bahkan setelah video tersebut viral, tangan Dessy Arfianto disebut sedang sakit dan tidak bisa fokus mengambil kertas.

Namun alasan tersebut justru membuat publik tidak percaya, padahal saat mengambil drawing ball hingga membuka tidak ada masalah terhadap tangan Dessy.

Baca Juga: Askab PSSI Sleman Gembleng Anak-Anak Muda Jadi Calon Wasit Berintegritas

Seakan menjadi bumerang untuk PSSI, alasan tangan sakit pun ditegaskan oleh Ketua Asprov Jatim, Ahmad Riyadh.

"Dia [Dessy Arfianto] enggak bisa berkegiatan normal di atas meja," ujar Ahmad Riyadh.

Erick Thohir Geram

Mencuatnya dugaan skandal pengaturan drawing Liga 4 itu pun direspon Ketum PSSI, Erick Thohir.

Ia ikut geram dan kecewa dengan kontroversi drawing Liga 4 yang terjadi.

Baca Juga: Merasa Dicurangi Wasit di Final Liga 3 Hadapi Persiba Bantul, PSHW UMY Protes ke PSSI

Erick memperingatkan agar tidak macam-macam dengannya terhadap persepakbolaan di Indonesia.

Hal ini tentu mencederai sepak bola Indonesia yang tengah dibangun serta melukai semangat fair play.

Kontroversi seperti ini juga akan menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap atmosfer sepak bola di Tanah Air.

"Kami menyesalkan pelaksanaan drawing Liga 4 yang tidak profesional. Jangan main-main dengan kompetisi Liga," kata Erick beberapa waktu lalu.

Erick Thohir juga mendesak agar drawing Liga 4 tersebut segera diulang dan tidak dilakukan kecurangan atau manipulasi.

Untuk diketahui, Liga 4 musim 2024/2025 sudah masuk ke babak nasional. Ada 64 tim yang akan bertanding.

Load More