Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 20 April 2025 | 17:49 WIB
Bambang Sutrisno, mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) membuka usaha Jempol Food di Godean, Sleman. [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Di sebuah sudut gang desa yang tak terlalu besar di Sembuh Wetan, Sidokarto, Godean, Sleman, berdiri sebuah usaha rumahan.

Namun tangan lihai si pemilik membuatnya kini berkembang menjadi produsen kulit lumpia berskala nasional.

Jempol Food, nama usahanya, adalah bukti nyata dari perjuangan dan ketekunan Bambang Sutrisno, mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan.

Rumah produksinya pun tak mewah bak pabrik yang luas menghampar. Namun tiap sudut kecil dari rumahnya itu bisa dimanfaatkan untuk menjalankan usahanya.

Baca Juga: Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi

Bahkan kini usahanya telah mempekerjakan puluhan orang dan akhirnya dikunjungi langsung oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding beberapa waktu lalu.

Sulit membayangkan, usaha ini dulunya nyaris bangkrut bahkan dimulai dari sisa-sisa kegagalan dan kerugian yang nyaris membuatnya lumpuh secara finansial.

"Dulu hanya kulit lumpia, dan usahanya itu dulu mau bangkrut sebenarnya," kata Bambang mengenang.

Ia menyamakan akuisisinya terhadap usaha ini dengan kalimat cukup menggelitik.

Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding (paling kiri) saat mengunjungi usaha milik mantan PMI di Sleman, Bambang Sutrisno. [Hiskia/Suarajogja]

"Saya beli Mercy dengan harga becak, ibaratnya, gitu," imbuhnya.

Baca Juga: Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda

Namun lebih dari itu, Bambang tidak sedang bercanda. Setelah kepulangannya dari Korea pada 2013, ia sempat mencoba usaha budidaya gurame.

Sayangnya, bisnis itu justru menghancurkan seluruh modal hasil jerih payahnya selama bertahun-tahun di negeri ginseng.

"Seluruh duit saya investasikan di situ, habis semuanya," ujarnya lirih.

Namun dalam keterpurukan itu, datang secercah peluang. Seorang teman yang terlilit utang datang kepada Bambang dan menyerahkan usaha kulit lumpianya, diakuisisi. Dari situlah Jempol Food lahir dan perlahan mulai tumbuh.

Kini, dari usaha sederhana itu, Bambang sudah mempekerjakan 40 karyawan.

Dia bisa menjual lebih dari 5.000 produk per hari, dan mengantongi omzet hingga Rp500 juta per bulan.

Load More