SuaraJogja.id - Apa yang terlintas ketika mendengar kata dalang wayang? Pasti tak jauh dari bayangan seorang pria paruh baya, duduk tegap di balik kelir, bersuara berat dan berwibawa.
Namun berbeda dalam skenario kali ini. Seolah menjadi oase dalam dunia pedalangan yang memang lekat dengan maskulinitas, hadir sosok perempuan yang menghidupkan tokoh-tokoh pewayangan itu.
Ia adalah Rizki Rahma Nur Wahyuni atau akrab disapa Kirey, dalang perempuan asal Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.
"Dari kecil kan sudah familiar ya dengan suara-suara gamelan, suara wayang, terus pertunjukan ketoprak juga sudah familiar. Terus, setiap bapak pentas itu dari kecil selalu diajak satu keluarga ke lokasi pementasan," kata Rahma, Senin (21/4/2025).
Dunia seni pedalangan datang kepadanya pelan-pelan, menyelinap dalam kehidupan sejak kecil. Ayahnya seorang guru PKN yang juga dalang klasik gaya Yogyakarta, sementara kakeknya merupakan seniman ketoprak.
Tak ada alasan khusus, Rahma akhirnya memilih dalang wayang ketimbang ketoprak. Itu hanya persoalan kebiasaan, namun apapun itu, darah seni memang sudah mengalir dalam dirinya.
"Enggak tahu ya [kenapa pilih dalang], mungkin karena yang dihadapi itu kan kesehariannya adalah wayang ya, kebetulan kan bapak juga ada gamelan, ada wayang di rumah. Jadi, kayak sewaktu-waktu mau diajarin tuh lebih enak. Kalau si Mbah kan ketoprak itu melibatkan lebih banyak personel," ungkapnya.
Benih kecintaan pada dunia wayang dan pedalangan tumbuh tanpa paksaan. Langkah pertama dimulai saat ia duduk di bangku kelas 3 SD saat sang kakak butuh teman latihan untuk lomba dalang anak se-Bantul.
"Saya kelas 3, kakak kelas 4. Ya sudah, minta diajarin sama Bapak buat ndalang," ucapnya.
Baca Juga: Lestarikan Tradisi, Pentas Wayang Dies Natalis Fakultas Filsafat Tampilkan Dalang Mahasiswa
Sejak saat itu, ia mulai ikut pentas, walau hanya membuka acara sebelum pertunjukan utama sang ayah. Namun justru dari situlah rasa cinta terhadap dunia dalang makin menggema.
Rahma kecil kemudian menjadi daya tarik tersendiri di tengah pementasan. Apalagi tak jarang ada anak perempuan jadi dalang.
"Kalau dulu awal-awal pas waktu kecil tuh, kayak buat ngundang penonton," ucapnya.
Meski begitu, Rahma mengaku aksinya mendalang lebih kepada hobi di tengah kesibukannya bekerja sebagai pegawai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta
"Masih berlanjut sampai sekarang, sebetulnya itu kayak cuma hobi aja sih," ujar perempuan 29 tahun ini.
Rahma tak pernah berniat menyaingi para dalang lelaki. Ia tahu keterbatasannya, terutama dalam stamina dan suara. Dua hal itu yang kemudian menurut dia membedakan dalang perempuan dan pria pada umumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
Terkini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu