SuaraJogja.id - Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk lebih teliti dalam mengenali keaslian uang rupiah. Salah satu cara paling praktis yang dapat dilakukan adalah dengan metode 3D, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang.
"Cara paling mudah adalah dengan 3D. Dilihat, diraba, diterawang," kata Plt Kepala Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah BI DIY, Eko Susanto saat ditemui di Polda DIY, Kamis (24/4/2025).
Pertama adalah dengan melihat. Eko bilang warna uang tersebut harus jelas dan terang.
"Kalau misalkan agak seperti misal fotocopy-an gitu, itu akan diragukan keasliannya," imbuhnya.
Baca Juga: DIY Darurat Uang Palsu? 889 Ribu Lembar Ditemukan dalam 3 Bulan Pertama 2025
Kemudian, lanjut Eko, saat diraba, uang asli terasa kasar karena terbuat dari serat khusus, bukan sekadar kertas biasa. Sementara itu, saat diterawang ke cahaya, watermark atau gambar tersembunyi akan terlihat jelas.
Hal-hal itu yang dapat menjadi indikator keaslian uang tersebut.
"Nah, dengan di cahaya itu kan kelihatan tuh watermarknya. Dengan watermarknya itu kelihatan itu adalah tulisan, atau lukisan, ataupun hasil cetak," ucapnya.
Salah satu fitur lain yang sulit dipalsukan adalah benang pengaman. Benang ini dianyam dari sisi atas hingga tengah uang dan tidak bisa disisipkan secara manual.
Menurut Eko, teknik pemalsuan yang menggunakan sayatan dan anyaman manual tetap akan tampak mencurigakan saat diperiksa.
Baca Juga: 5 Tersangka Ditangkap, Polisi Ungkap Jaringan Uang Palsu di Jogja dan Jakarta
Namun kembali lagi, masyarakat harus jeli untuk mencermati uang-uang tersebut.
"Benang pengaman itu sendiri kan dianyam dari atas sampai ke tengah. Nah, itu kalau misalkan dianyam, perbatasannya itu bukan hanya disayat, kemudian disulam manual, tapi kan memang itu ketika produksi bahan uangnya, ada benang pengaman," terangnya.
Eko juga menyoroti bahwa mikroteks atau tulisan berukuran sangat kecil pada uang asli seringkali buram atau tidak terbaca pada uang palsu.
Pasalnya hal itu hanya merupakan hasil cetakan biasa. Hal ini bisa menjadi indikator tambahan bagi masyarakat.
"Kalau punya cut besar, itu mikroteksnya juga tidak akan jelas kelihatannya," tukasnya.
Dalam praktiknya, uang palsu yang sudah diklarifikasi ke BI tidak dikembalikan dan langsung dilaporkan ke Polda.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK