Dari Pijat ke Ka'bah
Saudah yang sudah berusia senja itu tak berangkat sendirian. Ada sosok Siti Khopsah (59) yang hadir untuk mendampingi.
Tak hanya mendampingi, ia pun menyimpan kisah perjuangan sunyi di balik keberangkatan hajinya.
Siti sendiri bukan siapa-siapa, ia hanya seorang tukang pijat yang diwarisi ilmu turun-temurun dari keluarganya.
Namun dari pijatan-pijatan itulah, ia menabung sedikit demi sedikit, hingga bisa mewujudkan impian naik haji.
"Saya dari remaja sudah mijit. Saya enggak pernah kursus, tapi karena orang tua tukang pijat, cara-cara tahu, reflek saja," kata Siti, mengenang awal mula ia mulai menyentuh tubuh orang-orang yang butuh bantuan.
Meskipun rumahnya berada di Ngaglik, Sleman, namun pasiennya justru datang dari berbagai penjuru, ada yang dari Klaten, Bantul, dan Kulon Progo.
Anehnya, warga sekitar rumahnya justru banyak yang tidak tahu kemampuannya. Siti khusus melayani pasien ibu-ibu dan anak-anak, ada pula korban jatuh dari motor atau tangga. Tarifnya pun sederhana, minimal Rp100 ribu.
Setelah menikah dengan anak Saudah, hidupnya bergeser. Enam tahun kemudian, ia memberanikan diri mendaftar haji pada 2019.
Baca Juga: Warisan Catur Keluarga: Kisah Inspiratif Shafira, dari Bidak di Tangan Hingga Piala Dunia
"Ya enggak beda sama tukang becak itu. Sedikit demi sedikit menabung, alhamdulillah bisa terlaksana," ucapnya merendah.
Siti akan berangkat sebagai pendamping, menemani mertuanya yang sepuh. Ia sadar akan ada banyak tantangan fisik selama 42 hari di tanah suci.
Kursi roda sudah disiapkan, bahkan ia juga menyiapkan dana khusus untuk menyewa orang yang akan mendorongnya sang mertua.
"Kalau enggak nyewa, saya enggak mampu. Ya diniatin lah berapa [dana] bismillah," ujarnya.
Persiapan sudah dilakukan secara matang sejak sekarang. Mereka berdua direncanakan berangkat pada 20-21 Mei mendatang.
Semua koper telah dibereskan: koper besar, tenteng, dan ransel. Baju ihram dan keperluan haji lainnya juga lengkap.
Berita Terkait
-
Warisan Catur Keluarga: Kisah Inspiratif Shafira, dari Bidak di Tangan Hingga Piala Dunia
-
Impian Kabupaten Layak Anak segera Terwujud, Sleman Terima Bus Sekolah Gratis dari Kemenhub
-
Korban Trauma, Pelaku Kabur Lalu Menyerahkan Diri: Kronologi Begal Payudara di Sleman yang Bikin Heboh
-
Pejabat Sleman Ikut Uji Emisi: Bukti Serius Tangani Polusi atau Sekadar Pencitraan?
-
Haji Mandiri Naik Sepeda ke Mekkah Marak, Beresiko Dicekal dan Gagal Dapat Fasilitas Memadai
Terpopuler
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
- Andalan Gelandang Timnas Jerman Alternatif Bela Timnas Indonesia untuk Ronde 4, Cetak 3 Gol
- 43 Kode Redeem FF Terbaru 5 Agustus: Ada Bundle Akatsuki, Skin Naga, dan Token Itachi
- Tanpa Rumor Apapun, Thom Haye Justru Gabung Tim Asal Jawa Tengah
Pilihan
-
Baru Trailer, Film Kartun Merah Putih One For All Diserbu Kritik: Kesannya Menuhi LPJ Aja!
-
Nyala di Tribun! Nama dan Kisah Suporter 18 Klub BRI Super League 2025
-
Ilusi Data BPS: Benaran atau Pesanan?
-
Prajogo Pangestu Jual 1 Miliar Saham CUAN di Tengah Isu Masuk MSCI Global
-
Menkeu Terbitkan PMK Soal Efisiensi, 15 Item Belanja Kena Pangkas dari Rapat Hingga Souvenir
Terkini
-
Inspiratif! Pemuda Lahat Bangun Jaringan AgenBRILink dan Bantu Warga Dapat Pekerjaan
-
Gelombang Maut Ancam Pantai Selatan Yogyakarta! Nelayan Diimbau Tunda Melaut
-
Kemenkumham DIY Selamatkan UMKM dari Tagihan Royalti Musik? Ini Strateginya
-
Bukan Cuma Bersih, Sungai di Yogyakarta Akan Disulap Jadi Tempat Wisata dan Penghasilan Warga
-
Stop Bilang Kebaya Itu Jadul! ARTJOG 2025 Buktikan Kebaya Bisa Hasilkan Cuan dan Lestarikan Budaya