"Di usia senjanya, ia tetap aktif mendukung Perang Jawa [1825-1830] bersama Pangeran Diponegoro. Belanda sempat memulihkannya sebagai Sultan pada 1826-1828 untuk meredam pemberontakan, yang menunjukkan betapa besar pengaruhnya," ujar kader dari Partai Demokrat ini.
Selain itu, Farkhan juga menyoroti pentingnya pengembalian aset milik HB II yang dirampas Inggris, terutama benda-benda bersejarah yang kini ada di British Museum dan Royal Collection Trust di London.
"Pemulihan benda-benda ini adalah upaya mengembalikan martabat bangsa," tegasnya.
Sebagai Ketua Umum BMI, sosok yang akrab di panggil Cak Farkhan atau Gus Farkhan ini mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama anak muda dan tokoh agama, untuk mendukung pengusulan HB II sebagai Pahlawan Nasional.
Baca Juga: Land of Beauty 2025 Resmi Dibuka, Banjir Promo Menarik dan Aktivitas Seru!
BMI siap menggalang dukungan agar proses ini segera terealisasi.
"Ini adalah bentuk penghormatan kita pada sejarah bangsa. Dengan dukungan semua pihak, HB II akan segera diakui sebagai Pahlawan Nasional," pungkasnya.
Untuk diketahui Sultan HB II lahir di Jawa Tengah. Ia lahir di sekitar Gunung Sindoro pada 7 Maret 1750.
Ia merupakan anak dari istri kedua Sri Sultan HB I. Saat lahir, ia memiliki nama kecil Raden Mas (RM) Sundoro.
Dalam perjalanannya menjadi raja, ia banyak belajar dari ayahnya. Bahkan dalam melawan penjajah saat itu, Sri Sultan HB II tak pernah kompromi dengan VOC pada waktu itu.
Baca Juga: Nasib Pekerja Tak Jelas hingga Penggusuran Sepihak, Ribuan Buruh Jogja Turun ke Jalan
Mengutip dari kratonjogja.id, RM Sundoro sebenarnya sudah tak sepemikiran dengan VOC. Alasannya dari perjanjian Giyanti maupun Perjanjian Semarang, luas kekuasaan wilayah raja Jawa jadi sempit.
Berita Terkait
-
Desa Wisata Cibuk Kidul, Belajar tentang Sistem Pertanian Mina Padi
-
Dilan Janiyar Diselingkuhi 10 Kali: Dulu Pilih Putus dari Akmil Demi Suami, Kini Menyesal?
-
Wisata Kali Opak 7 Bulan, Tempat Tambang Batu yang Diubah Jadi Objek Wisata
-
Wisata Kali Opak 7 Bulan, Tempat Tambang Batu yang Diubah Jadi Objek Wisata
-
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling Jogja untuk Pemutihan Pajak Kendaraan 2025
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Selamat Datang Pascal Struijk di Timnas Indonesia, Ini Bisa Bikin China Ketar-ketir
- 25 Kode Redeem FF Terbaru 2 Mei 2025: Klaim Token SG2 hingga Skin Senjata Menarik
- Kapan Pinjol Legal Hadir di Indonesia? Jumlahnya Makin Menjamur, Galbay Bisa Dipenjara!
- Hercules Minta Maaf ke Jenderal Sutiyoso, Tapi Tidak ke Gatot Nurmantyo: Saya Tak Takut Sama Anda!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Menang Dramatis, Zona Degradasi Makin Panas
-
Kapten PSM Makassar Murka: Sebut Sepak Bola Indonesia Penuh Korupsi
-
Yuran Fernandes Olok-olok Sepak Bola Indonesia: Level dan Korupsinya Sama!
-
Kumpulan Catatan Buruk Maarten Paes Jelang Lawan China dan Jepang
-
LENGKAP! Ini Cerita Penemuan Mayat Wanita Dicor di Wonogiri, Semua Bermula dari....
Terkini
-
Pameran Sing Penting Madhang: PFI Jogja Bongkar Filosofi Makan Lebih dari Sekadar Perut Kenyang
-
Merapi dalam Angka: Suhu Panas Meningkat, Jarak Luncuran Lava Mencapai 2 Km
-
Forum Purnawirawan TNI Minta Gibran Dimakzulkan, Ini Kata Ahli Hukum Tata Negara UGM
-
Angka Perceraian Bikin Geleng-Geleng Kepala, Jogja Siapkan Sekolah Pra Nikah Bagi Calon Pengantin
-
Joki dan Kecurangan Marak di Kampus, Dosen UGM Usulkan Reformasi Radikal