Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 06 Mei 2025 | 20:23 WIB
Ilustrasi ujian sekolah. (Pixabay)

SuaraJogja.id - Jagad sosial media (sosmed) kembali diramaikan isu kecurangan.

Kali ini muncul dugaan kecurangan penyelenggaraan Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) hari kedua yang mengujikan mata pelajaran Matematika, Selasa (6/5/2025) di sosmed X dengan akun bernama @ayamkalasanenk.

Dalam unggahan tersebut akun menyampaikan cuitan "info kasus kecurangan aspd mtk smp/mts jogja 2025 bosss,".

Bahkan akun ini juga mengunggah tangkapan layar percakapan dugaan kebocoran dilakukan oleh salah satu SMP Negeri di Yogyakarta.

Baca Juga: SMP Reyot di Yogyakarta Ini Akhirnya Bisa Gelar ASPD Sendiri, Kisahnya Bikin Terenyuh

Unggahan tersebut pun menyebar ke Meta, Instagram dan Whatsapp (WA). Banyak warganet mengomentari bahkan menyampaikan isu-isu kecurangan serupa di sekolah lain.

Dalam ujian yang mengukur kemampuan akademik siswa tingkat akhir tersebut juga muncul video singkat dugaan salah satu guru SMP negeri di Kota Yogyakarta yang membocorkan soal ASPD Matematika kepada muridnya.

Dinas Pendidikan (disdik) Kota Yogyakarta pun menyampaikan responnya terkait hal ini. Kabid Bidang SMP Disdik Kota Yogyakarta, Hasyim mengungkapkan tengah mencari tahu kebenaran isu tersebut.

"Kami baru mencari informasi, kami belum tahu juga, baru mencari informasi," kata Hasyim saat dihubungi wartawan, Selasa Petang.

Hasyim mengungkapkan, pihaknya juga akan melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (disdikpora) DIY terkait informasi dugaan kecurangan ASPD tersebut.

Baca Juga: Nasib Pekerja Tak Jelas hingga Penggusuran Sepihak, Ribuan Buruh Jogja Turun ke Jalan

Sebab Disdikpora DIY yang bertugas sebagai penyelenggara ASPD, termasuk pembuat materi soal ASPD.

Disdikpora juga bertanggungjawab dalam menyusun materi pembelajaran. Selain itu dalam melakukan sosialisasi dan mengatur pelaksanaan ASPD di kabupaten/kota di DIY.

"Kami cari informasi dulu[terkait dugaan kecurangan ASPD], termasuk tanya-tanya ke Provinsi [disdikpora DIY] juga. Karena penyelenggara di Provinsi," jelasnya.

Hasyim menambahkan, Disdik juga akan memanggil pihak sekolah yang disebut dalam percakapan di X. Hal ini penting untuk mengklarifikasi kebenaran isu tersebut.

"Iya nanti, coba nanti [cari] informasinya seperti apa, kami belum tahu sejauh mana [dugaan kecurangan] ini," tandasnya.

Pada tahun ajaran 2025/2026 ini, nilai ASPD di DIY digunakan sebagai salah satu alat ukur seleksi masuk ke jenjang berikutnya, seperti SMA dan SMK.

Meski tidak digunakan untuk menentukan kelulusan, nilai ASPD menjadi bagian dari Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di jenjang SMA/SMK. Dalam jalur prestasi, hasil ASPD dapat menjadi salah satu faktor penentu, bersama dengan nilai rapor.

Berdasarkan informasi dari laman Disdikpora DIY, ASPD bertujuan untuk mengevaluasi capaian pembelajaran siswa pada jenjang SMA dan SMK sekaligus menjadi instrumen untuk mengukur standar mutu pendidikan di wilayah DIY.

Asesmen ini juga menjadi bagian penting dari pengembangan kurikulum yang berbasis pada kebutuhan lokal dengan tetap memperhatikan standar nasional pendidikan.

Proses ASPD dirancang dengan teliti untuk mencerminkan kemampuan peserta didik dalam aspek kognitif, berpikir kritis, dan penyelesaian masalah.

Instrumen yang digunakan disusun secara profesional dan melibatkan berbagai ahli pendidikan, baik dari kalangan akademisi maupun praktisi, sehingga dapat memastikan bahwa asesmen ini relevan, valid, dan reliabel.

Melalui ASPD, DIY dapat memetakan kekuatan dan kelemahan sistem pendidikan, khususnya dalam aspek capaian akademik siswa.

Data hasil asesmen ini digunakan sebagai dasar untuk perumusan kebijakan pendidikan yang strategis dan terukur, termasuk peningkatan kualitas pembelajaran, pelatihan guru, dan penyediaan fasilitas pendukung.

ASPD juga memberikan informasi penting kepada siswa, guru, dan orang tua tentang sejauh mana tingkat kesiapan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya atau memasuki dunia kerja.

Hal ini sejalan dengan visi DIY sebagai salah satu pusat pendidikan unggulan di Indonesia yang melahirkan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan kompetitif.

Melalui pelaksanaan ASPD yang konsisten dan berkualitas, diharapkan DIY dapat terus menjadi barometer pendidikan nasional, sekaligus memperkuat identitasnya sebagai daerah yang berkomitmen terhadap keberlanjutan mutu pendidikan.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, ASPD menjadi salah satu wujud nyata komitmen DIY dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More