Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 11 Mei 2025 | 10:18 WIB
Ilustrasi makanan di long weekend. (Pixabay)

SuaraJogja.id - Libur panjang atau long weekend di bulan Mei ini memang menggoda.

Rentetan hari libur nasional dan cuti bersama jadi momen pas untuk kumpul keluarga, traveling, atau sekadar leyeh-leyeh di rumah.

Pola makan sehat pun kadang ikut 'liburan' dalam momen-momen itu.

Mulai dari gorengan, makanan bersantan, olahan daging berlemak, kue manis, hingga minuman bersoda.

Baca Juga: Lebaran di Jogja Tak Seindah Dulu? Penurunan Reservasi Hotel Bikin PHRI Angkat Bicara

Tak heran, liburan sering berakhir dengan rasa bersalah dan keinginan untuk detoks atau diet superketat. Padahal, menurut ahli gizi dari Rumah Sakit Akademik UGM, Pratiwi Dinia Sari, cara seperti itu tak sepenuhnya benar.

Justru saat liburan dimanfaatkan untuk menjaga keseimbangan pola makan dengan gaya hidup sehat.

"Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat [LDL] dalam darah yang dalam jangka panjang bisa menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, hingga stroke," ucap Pratiwi, dikutip, Minggu (11/5/2025).

Tak hanya lemak, makanan manis juga patut diwaspadai. Kue-kue dan minuman tinggi gula memang menyenangkan lidah, tapi efeknya bisa bikin tubuh gampang lapar, cepat lelah, dan lemak menumpuk.

"Lonjakan ini akan memicu peningkatan produksi insulin dalam tubuh sebagai respon alami, namun jika terlalu sering terjadi, bisa berdampak negatif," imbuhnya.

Baca Juga: Rental Motor di Jogja Panen saat Libur Panjang, Sebanyak 4.000 Lebih Unit Ludes Disewa

Pola konsumsi seperti ini, jika terjadi berulang setiap liburan, akan memperbesar risiko jangka panjang, termasuk diabetes.

Load More