SuaraJogja.id - Libur panjang atau long weekend di bulan Mei ini memang menggoda.
Rentetan hari libur nasional dan cuti bersama jadi momen pas untuk kumpul keluarga, traveling, atau sekadar leyeh-leyeh di rumah.
Pola makan sehat pun kadang ikut 'liburan' dalam momen-momen itu.
Mulai dari gorengan, makanan bersantan, olahan daging berlemak, kue manis, hingga minuman bersoda.
Baca Juga: Lebaran di Jogja Tak Seindah Dulu? Penurunan Reservasi Hotel Bikin PHRI Angkat Bicara
Tak heran, liburan sering berakhir dengan rasa bersalah dan keinginan untuk detoks atau diet superketat. Padahal, menurut ahli gizi dari Rumah Sakit Akademik UGM, Pratiwi Dinia Sari, cara seperti itu tak sepenuhnya benar.
Justru saat liburan dimanfaatkan untuk menjaga keseimbangan pola makan dengan gaya hidup sehat.
"Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat [LDL] dalam darah yang dalam jangka panjang bisa menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, hingga stroke," ucap Pratiwi, dikutip, Minggu (11/5/2025).
Tak hanya lemak, makanan manis juga patut diwaspadai. Kue-kue dan minuman tinggi gula memang menyenangkan lidah, tapi efeknya bisa bikin tubuh gampang lapar, cepat lelah, dan lemak menumpuk.
"Lonjakan ini akan memicu peningkatan produksi insulin dalam tubuh sebagai respon alami, namun jika terlalu sering terjadi, bisa berdampak negatif," imbuhnya.
Baca Juga: Rental Motor di Jogja Panen saat Libur Panjang, Sebanyak 4.000 Lebih Unit Ludes Disewa
Pola konsumsi seperti ini, jika terjadi berulang setiap liburan, akan memperbesar risiko jangka panjang, termasuk diabetes.
Lonjakan gula darah dan insulin yang bekerja terlalu keras dalam waktu lama, maka bisa terjadi resistensi insulin.
"Ini kondisi di mana insulin tidak lagi efektif menjaga kadar gula darah tetap normal, dan lama-lama akan berkembang menjadi diabetes melitus," tuturnya.
Daripada buru-buru detoks atau diet instan, Pratiwi menyarankan untuk mendukung sistem detoks alami tubuh. Hati, ginjal, dan saluran cerna sudah bekerja setiap hari untuk mengeluarkan racun.
"Caranya sederhana dengan cukup tidur, batasi gula, konsumsi buah dan sayur yang kaya antioksidan, serta makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt atau makanan fermentasi," ujar dia.
Prinsip sederhana seperti 'Isi Piringku' dari Kementerian Kesehatan bisa jadi panduan makan selama liburan. Setengah piring buah dan sayur, seperempat lauk, dan seperempat karbohidrat.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
Pilihan
-
Danantara Suka Perusahaan Rugi?
-
Sri Mulyani Ungkap APBN Tahun Terakhir era Jokowi Bekerja Keras
-
Sri Mulyani "Nyentil" DPR: Tepuk Tangan Loyo Meski Ekonomi Tumbuh, Belum Makan Siang Ya, Pak?
-
5 Rekomendasi HP OPPO Murah Rp1 Jutaan, Terbaik buat Gaming dan Multitasking
-
5 Bulan Pertama 2025, Ekspor Indonesia Melonjak 6,98 Persen
Terkini
-
Mahasiswa KKN UGM yang Sempat Hilang saat Laka Perahu di Maluku Ditemukan Meninggal Dunia
-
Jalur Afirmasi SPMB DIY 2025 Tercoreng Ombudsman Temukan Data Ganda dan Penyalahgunaan
-
E-Katalog Diduga Jadi Modus Korupsi Pengadaan TIK di Gunungkidul, Polda DIY Bertindak
-
Raup Untung Jutaan Rupiah per Hari, Wisata Foto Adat Jawa di Malioboro Diserbu Wisatawan
-
UGM Segera Fasilitasi Pemulangan Jenazah Mahasiswa KKN yang Meninggal Akibat Laka Laut di Maluku