SuaraJogja.id - Pemda DIY mengambil langkah strategis dalam rangka meningkatkan akses pendidikan menengah atas di wilayah Sleman bagian timur.
Di antaranya dengan membangun sekolah baru di kawasan tersebut.
Sebab, selama ini Kapanewon Berbah belum memiliki satu pun Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri.
Karenanya Pemda DIY merencanakan pembangunan SMA Negeri baru di kawasan Tanjung, Kalitirto, Berbah, Sleman.
"Di Kapanewon Berbah memang belum ada SMA Negeri. Jadi tidak mengambil segmen sekolah swasta yang ada," ujar Sekda DIY, Beny Suharsono di Yogyakarta, Selasa (13/5/2025).
Menurut Beny, pembangunan SMA di Berbah menjadi solusi nyata atas kebutuhan warga setempat.
Apalagi selama ini warga di kapenewon tersebut harus menyekolahkan anaknya ke kecamatan lain.
Nantinya Pemda membangun kawasan sekolah di lahan Sultan Ground seluas 6.713 meter persegi.
Kawasan ini tak jauh dari PIAT UGM dan Jalan Berbah-Kalasan, yang dikenal masyarakat sebagai kawasan Alun-Alun Tanjungtirto.
Baca Juga: Juli 2025 Sekolah Rakyat Tamansiswa Harus Jalan: Mungkinkah? Wamen Turun Tangan, Pemkot Siapkan Ini
Meski lahan dinilai belum ideal untuk ukuran SMA, Pemda DIY tetap berkomitmen melanjutkan rencana pembangunan.
Termasuk kemungkinan membuat gedung bertingkat agar lebih representatif.
"Kami siapkan lahannya, nanti bangunannya bisa dibuat dua lantai," jelasnya.
Beny berharap, dengan pembangunan SMA Negeri Berbah ini, kesenjangan akses pendidikan antar wilayah di Sleman dapat teratasi.
Warga Berbah pun tak lagi tertinggal dalam layanan pendidikan dasar menengah atas.
"Sekarang [rencana pembangunan sekolah] tinggal menunggu verifikasi dari pemerintah pusat," paparnya.
Secara terpisah Kepala Dinas PU-PESDM DIY, Anna Rina Herbranti, mengungkapkan peninjauan sudah dilakukan, dengan fokus pada kelayakan lahan, akses jalan.
Berita Terkait
-
Juli 2025 Sekolah Rakyat Tamansiswa Harus Jalan: Mungkinkah? Wamen Turun Tangan, Pemkot Siapkan Ini
-
Wamen PU: Tamansiswa Butuh Renovasi Besar Sebelum Jadi Sekolah Rakyat
-
Ruang Bernafas di Tengah Kepadatan: RTP Gatotkaca Jadi Solusi Kumuh di Mrican
-
Sekolah Rakyat di Jogja Laris Manis, Dinsos Turun Tangan Lakukan Verifikasi Ketat
-
Parangtritis Tak Mau Jadi 'Bali' Kedua: Wisata Malam Bakal Lebih Lokal
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
Terkini
-
5 Mobil Bekas 7-Seater, Harga di Bawah Rp80 Juta, Cocok untuk Keluarga Muda
-
Waspada! Peringatan Cuaca Ekstrem di Yogyakarta: Siap-siap Panas Menyengat dan Hujan Mendadak!
-
Rezeki Nomplok! Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu Menanti, Sikat 4 Link Ini Sekarang!
-
Ingin Pergi ke Banjarmasin? Ini Tempat Wisata Terbaik untuk Itinerary Weekend
-
Jogja Darurat Sampah Jelang Nataru, Timbangan Digital Jadi Senjata Kontrol