"Juga potensi pengembangan fasilitas pendukung," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) DIY, Suhirman, menyebut pembangunan bisa dimulai tahun ini jika proses verifikasi pusat berjalan lancar.
"Kalau lolos, mungkin pembangunan bisa dimulai tahun ini," ujarnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DIY tahun 2024/2025, jumlah SMA di DIY mencapai 173 sekolah.
Jumlah ini terdiri dari SMA Negeri sebanyak 69 sekolah dan SMA Swasta sebanyak 104 sekolah.
Sedangkan jumlah SMK mencapai 206 sekolah yang terdiri dari SMK Negeri 50 sekolah dan SMK Swasta 156 sekolah.
"Dengan total 379 sekolah menengah atas dan kejuruan, pembangunan SMA Negeri di Berbah akan menambah jumlah tersebut dan memperluas akses pendidikan di wilayah Sleman," imbuhnya.
Yogyakarta dikenal sebagai pusat pendidikan di Indonesia, dengan banyaknya institusi pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Sejauh ini banyak pelajar yang berprestasi di berbagai bidang, seperti robotik. Pada akhir April lalu, siswa SMK di Sleman juga mendapat kesempatan ikut dalam perlombaan robot internasional.
Baca Juga: Juli 2025 Sekolah Rakyat Tamansiswa Harus Jalan: Mungkinkah? Wamen Turun Tangan, Pemkot Siapkan Ini
Tak hanya itu, beberapa siswa jenjang SMP dan SMA pun banyak yang mengantongi prestasi yang memang belum sepenuhnya terdata.
Maka dari itu pembangunan sekolah harus terus dilakukan, meski polemik di dunia pendidikan Jogja saat ini masih menjadi sorotan.
Terutama kekerasan jalanan yang rata-rata banyak didominasi oleh anak remaja sebagai pelaku.
Fenomena kejahatan jalanan, yang sering disebut 'klitih', masih menjadi masalah serius di Yogyakarta.
Meskipun angka kriminalitas secara umum menurun dari 11.122 kasus pada tahun 2023 menjadi 10.764 kasus pada tahun 2024, kasus kejahatan jalanan yang melibatkan remaja justru menunjukkan tren peningkatan.
Data menunjukkan bahwa pelaku kejahatan jalanan didominasi oleh pelajar, bahkan beberapa di antaranya masih duduk di bangku sekolah.
Berita Terkait
-
Juli 2025 Sekolah Rakyat Tamansiswa Harus Jalan: Mungkinkah? Wamen Turun Tangan, Pemkot Siapkan Ini
-
Wamen PU: Tamansiswa Butuh Renovasi Besar Sebelum Jadi Sekolah Rakyat
-
Ruang Bernafas di Tengah Kepadatan: RTP Gatotkaca Jadi Solusi Kumuh di Mrican
-
Sekolah Rakyat di Jogja Laris Manis, Dinsos Turun Tangan Lakukan Verifikasi Ketat
-
Parangtritis Tak Mau Jadi 'Bali' Kedua: Wisata Malam Bakal Lebih Lokal
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Meski Naik dari Hari Biasa, Orderan Rental Motor Jogja Tetap Tak Seramai Tahun Lalu
-
Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera Gembira Dapat Trauma Healing dari BRI
-
5 Pasar Tradisional Estetik di Jogja yang Cocok Dikunjungi Saat Liburan Akhir Tahun
-
Selamat Tinggal, Rafinha Resmi Tinggalkan PSIM Yogyakarta dan Gabung PSIS Semarang
-
Empati Bencana Sumatera, Pemkab Sleman Imbau Warga Rayakan Tahun Baru Tanpa Kembang Api