SuaraJogja.id - Pemerintah Kota Yogyakarta terus mendorong penguatan ekonomi kerakyatan dengan mempercepat pembentukan Koperasi Merah Putih di 45 kelurahan.
Program ini merupakan bagian dari upaya nasional dalam membangun ekonomi berbasis potensi lokal.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo, setiap koperasi akan dikembangkan sesuai potensi dan kearifan lokal masing-masing wilayah.
"Ada yang berbasis batik, kuliner, pertanian, hingga pariwisata. Jadi model bisnisnya disesuaikan dengan keunggulan tiap kelurahan," jelasnya, Kamis (22/5/2025).
Baca Juga: Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?
Pembentukan koperasi ini menggunakan pendekatan baru, yakni melalui pendirian koperasi secara formal, bukan dengan menggabungkan atau merevitalisasi koperasi lama.
Setiap koperasi Merah Putih nantinya wajib memiliki tujuh unit usaha dasar, antara lain, klinik, apotek, toko sembako, cold storage, kantor koperasi, unit simpan pinjam, serta satu unit usaha berbasis potensi lokal.
"Model koperasi seperti ini lebih efektif untuk mengorganisasi kegiatan ekonomi masyarakat di tingkat kelurahan, termasuk dalam aspek pembinaan dan pengawasan," tambah Tri.
Salah satu potensi lokal yang akan dikembangkan lewat koperasi adalah sektor kuliner, termasuk usaha rumahan yang tergabung dalam Program Gandeng Gendong.
Melalui wadah koperasi, pengelolaan dan pengawasan usaha kuliner seperti ini akan lebih mudah dilakukan.
Baca Juga: BNI Bermitra dengan BUMDes Yogyakarta, Wujudkan Ketahanan Pangan dan Pemerataan Ekonomi Desa
"Contohnya kelompok Gandeng Gendong, bila berada di bawah koperasi, maka pemantauan, pengorganisasian, manajemen, hingga quality control bisa lebih optimal," ujarnya.
Sebagai langkah awal, Pemkot Yogyakarta menggelar tahapan Pra-Musyawarah Kelurahan (Pra-Muskel) di seluruh kelurahan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan program sekaligus memetakan potensi dan kesiapan warga.
Pemkot menargetkan seluruh proses Pra-Muskel rampung pada 28 Mei 2025, sementara legalitas koperasi berupa akta notaris ditargetkan terbit pada minggu pertama Juni 2025.
"Ini adalah bagian dari program nasional. Karena pada 12 Juli mendatang, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan koperasi Merah Putih secara serentak," ujar dia.
Koperasi Merah Putih adalah inisiatif pemerintah Indonesia untuk memperkuat ekonomi rakyat berbasis koperasi di berbagai daerah. Program ini bertujuan cukup banyak.
Pertama, meningkatkan akses masyarakat terhadap pembiayaan dan permodalan.
Mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menghidupkan kembali semangat gotong royong melalui koperasi yang dikelola secara profesional.
Program ini biasanya diluncurkan lewat kerja sama antara Kementerian Koperasi dan UKM, BUMN, dan pemerintah daerah, serta didampingi oleh pelaku usaha atau tokoh lokal.
Secara pendekatan ekonomi kerakyatan, program ini diklaim sudah berada di jalur yang tepat, karena menguatkan basis ekonomi lokal yakni dengan menjadikan koperasi sebagai wadah produksi, distribusi, hingga pemasaran, masyarakat lokal bisa mendapatkan nilai tambah dari produk mereka sendiri.
Selain itu mengurangi ketimpangan ekonomi, program ini menyasar kalangan menengah ke bawah yang selama ini kurang mendapat akses ke pembiayaan formal seperti bank.
Mendorong kemandirian daerah karena Koperasi Merah Putih mendorong agar ekonomi tidak hanya bertumpu pada kota besar, tetapi tumbuh dari desa dan daerah pinggiran.
Namun, tantangan utama ada pada implementasi dan pengawasan. Tanpa manajemen yang profesional dan transparan, koperasi bisa stagnan atau malah tidak berjalan efektif.
Program Koperasi Merah Putih adalah langkah strategis pemerintah dalam membangun ekonomi dari bawah.
Jika dijalankan dengan transparansi, pengawasan, dan pelibatan aktif masyarakat, maka program ini bisa menjadi pondasi kuat untuk ekonomi kerakyatan di masa depan.
Koperasi Merah Putih pun disebu memberikan manfaat langsung. Pertama dari manfaat langsung adalah, akses modal usaha yang lebih mudah dan murah.
Selanjutnya peningkatan pendapatan anggota koperasi, pelatihan dan pendampingan bagi pelaku usaha kecil. Serta peningkatan daya saing produk lokal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Punya Hubungan Dekat dengan Bintang Barcelona
Terkini
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia
-
Klik Link Aktif di Sini, Saldo DANA Langsung Tambah, Buktikan Sendiri
-
Ringankan Beban Ekonomi Masyarakat, Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah
-
Drama Lempuyangan Memanas, PT KAI Minta Warga Kosongkan Rumah dalam Waktu Tujuh Hari
-
Cocok Buat Healing, Cek 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Makassar yang Layak Dikunjungi!