Salah satunya melalui proyek riset dan dokumentasi proses pembuatan karya-karya keris oleh empu-empu muda sekarang.
"Pelestarian keris sebagai warisan budaya itu bukan hanya sekadar nguri-uri peninggalan masa lalu, tapi justru yang lebih penting adalah menjaga sustainability-nya, bagaimana keberlanjutannya di masa depan. Nah, salah satunya adalah dengan munculnya karya-karya baru, empu-empu baru yang bisa meneruskan tradisi tersebut," ungkapnya.
Karenanya dalam pameran kali ini dihadirkan empat orang empu sebagai objek riset.
Yakni Empu Priyan dari Ronosari, Empu Puriyadi dari Gunung Kidul, Empu Intan Pangestu dari Solo dan Empu Tejo Tukarno dari Yogyakarta.
Baca Juga: Rumah Ditinggal Liburan, Perempuan Ini Gasak Harta Tetangga, Isi Dompet Korban Ludes
"Empat orang itu kami riset, prosesnya kami dokumentasikan dari awal sampai akhir, dan kemudian karyanya kami pamerkan di sini. Selain itu, kami juga mengundang beberapa empu. Jadi keris-keris kami perlakukan seperti karya seni rupa, kami memberikan tema dan mereka merespons tema yang kami tawarkan. Nah, kali ini temanya adalah recycle, jadi bisa kami relasikan dengan konteks ekologi," jelasnya.
Para empu menghadapi tantangan ini untuk menggunakan bahan-bahan daur ulang dalam penciptaan karya-karya keris.
Ada yang menggunakan paku bekas, ada yang memakai bekas bengkel, macam-macam sebagai campuran besinya, sehingga terbentuk pola-pola pamor yang juga inovatif.
Selain tema ekologi, keris yang identik klenik coba dihilangkan stereotipnya.
Dengan pameran kali ini, keris dikenalkan lebih terbuka, lebih inklusif, dengan suasana yang lebih kekinian.
Baca Juga: Peringati Hari Kartini, BRI Berdayakan Wanita Indonesia Melalui Program BRInita
"Kita enggak pakai gambaran orang kesurupan, tapi misalnya nanti akan ada bengkel terbuka. Suasana display-nya juga kami buat lebih kontemporer. Ini kami hadirkan sebagai karya seni masa kini. Justru kita sedang menghilangkan stigma-stigma negatif tersebut," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- 7 HP Murah dengan Kamera Jernih: Senjata Andalan Para Content Creator
Pilihan
-
6 Rekomendasi Mobil Amerika-Eropa Mulai Rp30 Juta, Fitur Juara Performa Bertenaga
-
Garudayaksa FC Bermain di Liga 2, Prabowo Subianto Turun Tangan Langsung?
-
Singgung Ulah Bobotoh, Erick Thohir Perpanjang Larangan Kehadiran Suporter Tamu
-
8 Pilihan Mobil Bekas Bukan Toyota Mulai Rp50 Juta, Cocok buat Keluarga Baru
-
7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Terkini
-
Titik-Titik Sampah Ilegal di Ring Road Yogyakarta Terungkap Ini Daftar Lokasinya dan Upaya Penanganannya
-
100 Persen Rampung, Tol Klaten-Prambanan Tinggal Tunggu SK Menteri untuk Dioperasikan
-
Dokter Spesialis Lebih Menggiurkan? Puskesmas di Sleman Kekurangan Tenaga Medis
-
Istana Sebut Gosip, Pengamat Bilang Luka Politik: Drama Megawati-Gibran di Hari Lahir Pancasila
-
Konflik Memanas: PT KAI Beri SP2, Warga Lempuyangan Terancam Digusur