SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman masih terus menjajaki kemungkinan lokasi sementara untuk pabrik garmen milik PT Mataram Tunggal Garment (MTG) yang beberapa waktu lalu kebakaran di Ngaglik, Sleman.
Sejauh ini pemanfaatan fasilitas produksi milik PT Primissima masih menjadi opsi utama.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengatakan proses untuk mengupayakan tempat produksi itu terus dipercepat. Termasuk koordinasi dengan sejumlah pihak terkait.
"Kami akan memantau dulu, seminggu setelah itu memang komunikasi dengan perusahaan Primissima masih berjalan tapi sampai saat ini belum update. Nanti rencana saya minggu depan [ini] akan koordinasi dengan Dinas Perindag untuk menindaklanjuti," kata Danang, Senin (9/6/2025).
Baca Juga: Produksi Garmen yang Kebakaran Mandeg, Pabrik Milik BUMN Ini Siap Tampung Produksi Sementara
Disampaikan Danang, hal ini penting untuk dilakukan segera mengingat pesanan yang masuk ke PT MTG masih terus berjalan.
Dia mengaku sudah sempat berkoordinasi dengan pihak manajemen namun belum ada tindaklanjut hingga sekarang.
Selain produksi yang masih berjalan, Danang bilang, tempat produksi sementara penting segera ditemukan untuk mengantisipasi pemberhentian tenaga kerja (PHK) secara lebih luas.
"Saat itu saya bertemu pimpinan langsung Mataram Tunggal Garment itu, pesanan juga masih berjalan ya. Tapi kan yang paling penting bagi kami jangan sampai ada pemberhentian tenaga kerja karena ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat terkait dengan pekerjaan," tegasnya.
Danang menuturkan sejak peristiwa kebakaran hingga sekarang pabrik garmen PT MTG belum kembali beroperasi.
Baca Juga: Kebakaran Pabrik Garmen Sleman, Akses Terbatas Hambat Pemadaman
Saat ini pabrik tersebut masih dalam tahap renovasi.
"Iya [saat ini tidak beroperasi], masih dalam tahap renovasi dan mungkin kalau jadi menggunakan Primissima ini persiapan untuk pelaksanaan kegiatan industri," ujarnya.
Adapun berdasarkan data terakhir yang dihimpun Pemkab Sleman, pekerja di PT MTG itu mencapai 1.800 orang lebih dengan mayoritas perempuan dan usia produktif antara 18-45 tahun.
Sementara itu, terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih, menyebut komunikasi itu dilakukan antar manajemen. Saat ini pihaknya belum mendapatkan kabar terbaru mengenai hal tersebut.
"Komunikasi lebih lanjut sudah ranah antar managemen.
Kami belum mendapat info kembali," ujar Mae.
Diketahui sebuah pabrik garmen di wilayah Ngaglik, Sleman, Yogyakarta itu dilalap si jago merah pada Rabu (21/5/2025) pagi lalu. Sekitar ribuan karyawan terdampak akibat peristiwa ini.
Kasus kebakaran memang tidak ada di kalender manusia. Namun ada cara untuk mengantisipasinya, berikut adalah beberapa tips penting untuk menghindari kebakaran di gudang penyimpanan:
1. Pencegahan Umum:
* Kebersihan dan Kerapian:
* Pastikan gudang selalu bersih dan rapi. Singkirkan tumpukan sampah, kardus bekas, dan material mudah terbakar lainnya secara rutin.
* Bersihkan debu dan kotoran secara teratur, terutama di area yang rentan terhadap panas (misalnya, dekat peralatan listrik).
* Ventilasi yang Baik:
* Pastikan gudang memiliki ventilasi yang baik untuk mencegah penumpukan panas dan gas berbahaya.
* Larangan Merokok:
* Terapkan larangan merokok yang ketat di seluruh area gudang. Pasang tanda peringatan yang jelas dan pastikan semua karyawan dan pengunjung mematuhinya.
* Pemeriksaan Rutin:
* Lakukan pemeriksaan rutin terhadap seluruh area gudang untuk mengidentifikasi potensi bahaya kebakaran. Periksa kabel listrik, peralatan, dan penyimpanan bahan.
2. Penanganan Bahan Berbahaya:
* Identifikasi dan Klasifikasi:
* Identifikasi semua bahan berbahaya (mudah terbakar, korosif, beracun) yang disimpan di gudang.
* Klasifikasikan bahan-bahan tersebut sesuai dengan tingkat bahayanya dan simpan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
* Penyimpanan yang Tepat:
* Simpan bahan berbahaya di area yang terpisah dan terlindungi dari sumber panas, percikan api, dan bahan lain yang dapat menyebabkan reaksi berbahaya.
* Gunakan wadah penyimpanan yang sesuai dan tahan terhadap bahan kimia yang disimpan.
* Pastikan wadah tertutup rapat dan diberi label yang jelas.
* Penanganan Tumpahan:
* Siapkan peralatan dan bahan untuk menangani tumpahan bahan berbahaya dengan cepat dan aman.
* Latih karyawan tentang cara menangani tumpahan dan prosedur pelaporan yang tepat.
3. Sistem Kelistrikan:
* Pemeriksaan Instalasi Listrik:
* Lakukan pemeriksaan rutin terhadap seluruh instalasi listrik oleh teknisi yang kompeten.
* Perbaiki atau ganti kabel yang rusak, isolasi yang aus, atau komponen listrik yang bermasalah.
* Penggunaan Peralatan Listrik:
* Gunakan peralatan listrik yang sesuai dengan standar keselamatan dan memiliki sertifikasi yang valid.
* Jangan menggunakan kabel ekstensi secara berlebihan atau menumpuk beban listrik pada satu stop kontak.
* Matikan peralatan listrik yang tidak digunakan.
* Pencegahan Korsleting:
* Lindungi kabel listrik dari kerusakan fisik dan bahan kimia.
* Pastikan tidak ada benda yang menghalangi ventilasi peralatan listrik yang menghasilkan panas.
4. Sistem Proteksi Kebakaran:
* Deteksi Dini:
* Pasang sistem deteksi dini kebakaran, seperti detektor asap dan panas, di seluruh area gudang.
* Pastikan sistem berfungsi dengan baik dan diuji secara berkala.
* Pemadam Api:
* Sediakan alat pemadam api ringan (APAR) yang sesuai dengan jenis potensi kebakaran di gudang.
* Pastikan APAR mudah diakses dan dalam kondisi siap pakai.
* Latih karyawan tentang cara menggunakan APAR dengan benar.
* Sistem Sprinkle:
* Pertimbangkan untuk memasang sistem sprinkle otomatis, terutama jika gudang menyimpan bahan yang mudah terbakar dalam jumlah besar.
* Jalur Evakuasi:
* Pastikan gudang memiliki jalur evakuasi yang jelas dan mudah diakses.
* Pasang rambu-rambu evakuasi yang jelas dan mudah dilihat.
* Lakukan latihan evakuasi secara berkala untuk memastikan semua karyawan tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK