SuaraJogja.id - Sebuah granat yang diduga kuat merupakan peninggalan zaman perang ditemukan warga di wilayah Kelurahan Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penemuan benda berbahaya ini sontak mengundang perhatian aparat kepolisian, khususnya Tim Gegana dari Kepolisian Daerah (Polda) DIY, yang langsung melakukan tindakan disposal atau peledakan.
Penemuan granat tersebut terjadi secara tidak sengaja saat sekelompok pemuda-pemudi warga Grojogan, Wirokerten, Bantul tengah melakukan kerja bakti di lapangan voli Tobratan, Jumat (13/6/2025) sekitar pukul 15.45 WIB.
Saat sedang menggali tanah sedalam lebih kurang 20 sentimeter untuk meratakan permukaan lapangan menggunakan cangkul, mereka mendapati benda keras mencurigakan.
“Saat sedang menggali tanah menggunakan cangkul untuk meratakan lapangan voli sedalam lebih kurang 20 cm, tiba-tiba mengenai benda keras. Kemudian benda tersebut diangkat lalu dibersihkan dan difoto,” terang Kepala Sub Detasemen Penjinak Bom (Kasubden Jibom) Polda DIY AKP Hendro Purnomo dalam keterangannya di sela peledakan granat, Sabtu (14/6/2025).
Warga yang menemukan benda mencurigakan tersebut kemudian langsung melaporkannya kepada Bhabinkamtibmas Banguntapan.
Setelah laporan diterima, petugas bergerak cepat menuju lokasi dan mengamankan area penemuan dengan memasang garis polisi.
Sekitar pukul 18.57 WIB, Tim Gegana tiba untuk melakukan evakuasi dan membawa granat ke Markas Komando Brimob Polda DIY guna dilakukan disposal atau peledakan.
Menurut AKP Hendro Purnomo, granat tersebut memiliki karakteristik yang menunjukkan bahwa ia kemungkinan besar merupakan sisa dari zaman peperangan.
Baca Juga: SMP Reyot di Yogyakarta Ini Akhirnya Bisa Gelar ASPD Sendiri, Kisahnya Bikin Terenyuh
Meski tidak diketahui pasti kapan granat tersebut dibuat atau digunakan, bentuknya yang usang serta tidak adanya pemicu menunjukkan bahwa granat itu kemungkinan besar sudah pernah digunakan namun gagal meledak.
“Kemungkinan sudah digunakan namun tidak meledak, hal itu terbukti dari tidak ada penarik (picu) pada benda tersebut,” ujar Hendro.
Tim Gegana Polda DIY melakukan peledakan dengan metode khusus untuk menjamin keamanan lingkungan sekitar. Proses disposal dilakukan dengan menggali lubang sedalam kurang lebih satu meter, sebagai upaya mengurangi dampak ledakan terhadap lingkungan sekitar.
“Peledakan dengan membuat lubang atau galian sedalam kurang lebih satu meter untuk terciptanya keamanan di lingkungan sekitar area peledakan,” ujarnya.
Hendro juga menegaskan bahwa proses peledakan berjalan lancar dan aman, dengan area yang telah disterilkan dari keberadaan warga. Ini menunjukkan kesiapan serta ketelitian prosedural dalam menangani temuan bahan peledak, terlebih yang berasal dari era sejarah perang yang masih tersisa di berbagai tempat.
Benda-benda peninggalan zaman perang seperti granat, peluru, atau mortir, tidak jarang ditemukan di berbagai wilayah yang dulu menjadi lokasi pertempuran atau basis militer. DIY, sebagai daerah yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan kemerdekaan, menyimpan banyak kemungkinan keberadaan benda-benda berbahaya yang belum sempat diamankan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Sleman Darurat Stunting: 4 Kecamatan Ini Jadi Sorotan Utama di 2025
-
3 Link Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Buruan Klaim DANA Kaget Sekarang
-
Dibalik Keindahan Batik Giriloyo: Ancaman Bahan Kimia dan Solusi Para Perempuan Pembatik
-
Target PAD Bantul di Ujung Mata: Strategi Jitu Siasati Pengurangan Dana Transfer Pusat Terungkap
-
Dari Kirab Kampung Hingga Pernikahan Anak Presiden: Kisah Sukses Pemuda Jogja Lestarikan Budaya Lewat Prajurit Rakyat