SuaraJogja.id - Wacana BPJS untuk hewan tengah mengemuka saat ini. Pemerintah banyak didorong untuk lebih memperhatikan kesehatan hewan di Indonesia selain manusia sebagai bagian dari animal walfare untuk memenuhi kebutuhan dasar hewan.
Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) pun ikut bersuara terkait wacana BPJS hewan tersebut.
Ketua Komisi Pacuan PP Pordasi, H Munawir disela Indonesia’s Horse Racing Cup (IHR Cup) 2025 di Yogyakarta, Minggu (15/6/2025) menyatakan, untuk jenis hewan kuda pacuan, tak melulu binatang tersebut yang butuh perlindungan.
Yang tak kalah penting BPJS bagi para joki yang merupakan atlit dalam olahraga pacuan kuda.
"[Kalau kaitannya dengan kuda pacuan] BPJS-nya untuk joki, ya," ujarnya.
Sebagai atlet profesional, joki menanggung risiko tinggi di setiap pertandingan.
Mereka harus mengendalikan hewan berbobot ratusan kilogram yang berlari dengan kecepatan luar biasa.
Karenanya perlindungan joki haru menjadi perhatian. Profesi ini layak mendapat perhatian setara dengan atlet olahraga lain yang telah mendapatkan jaminan kesehatan dan kecelakaan dari negara.
"Kalau kuda enggak sehat, ya enggak boleh lari. Tapi belum ada perlindungan seperti BPJS. Sementara joki kita usahakan punya, karena risiko jatuh atau cedera sangat tinggi," paparnya.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Sleman Lesu? Wabup Ungkap Penyebabnya
Menurut Munawir, memang belum ada skema perlindungan kesehatan formal untuk kuda pacu. Namun, dalam praktiknya, dokter hewan selalu dilibatkan untuk memastikan kondisi kuda sebelum turun bertanding.
Jika tidak layak, maka kuda otomatis tidak diizinkan berpacu. Meski begitu, sistem ini bergantung sepenuhnya pada kesadaran dan tanggung jawab pemilik kuda.
"Perawatan kuda jadi tanggung jawab penuh pemilik," tandasnya.
Karenanya selain perlindungan, IHR Cup 2025 kali in bukan sekadar ajang kompetisi, tapi juga momentum untuk membangun ekosistem olahraga pacuan kuda yang profesional dan manusiawi.
Ajang ini juga memberikan apresiasi khusus kepada para pelatih, joki dan groomer yang berada di balik performa kuda pacu.
Sebab tanpa perawatan intensif dan pelatihan terstruktur, seekor kuda tak akan mampu tampil kompetitif di lintasan. Sebab dibalik prestasi kuda pacu, ada berbagai pihak yang bekerja keras mempersiapkan mereka secara fisik dan mental.
Berita Terkait
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY
-
Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Sleman Lesu? Wabup Ungkap Penyebabnya
-
Karantina Yogyakarta Gagalkan Penyelundupan Satwa Langka di Bandara YIA, Begini Kronologinya
-
421 Kuda Andong Malioboro Diperiksa, Apa Saja Temuan Petugas?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pembunuh Wanita di Gamping Ditangkap, Ditemukan di Kuburan usai Minum Racun Serangga
-
Dari Lurik Hitam hingga Tangga Imogiri: Kisah Para Penandu yang Jaga Tradisi Pemakaman Raja
-
Ramai Klaim Penerus Tahta, Adik Paku Buwono XIII Ungkap Syarat jadi Raja Keraton Surakarta
-
Kenangan Masa Muda yang Tak Terlupakan: Adik PB XIII Ungkap Kebiasaan Unik Sang Raja
-
Masyarakat Antusias, Adik Paku Buwono XIII Sampaikan Terima Kasih Mendalam: Penghormatan Terakhir Sang Raja