Ia menyarankan agar Presiden Prabowo menyampaikan sikap resmi melalui forum internasional seperti ASEAN atau PBB, setidaknya dengan mengimbau semua pihak untuk duduk bersama dan mengupayakan jalan damai.
"Seruan gencatan senjata itu penting, tapi lebih penting lagi adalah membuka ruang dialog damai. Presiden Prabowo bisa memposisikan Indonesia sebagai mediator yang kredibel. Kita punya sejarah panjang sebagai penyeru perdamaian," ungkapnya.
Ia juga mengingatkan eskalasi konflik Timur Tengah sering kali berimbas pada munculnya polarisasi di dalam negeri, baik dari sisi sosial-politik maupun ekonomi.
Kampanye boikot produk, misalnya, kerap kali berdampak pada pelaku usaha lokal dan pemutusan hubungan kerja.
Selain dampak ekonomi, konflik juga menimbulkan ancaman terhadap stabilitas sosial. Apalagi jika narasi-narasi kebencian tidak dikelola dengan baik.
"Ketika masyarakat menanggapi konflik dengan reaksi emosional seperti boikot masif terhadap produk tertentu, yang terdampak justru tenaga kerja di dalam negeri. Ini efek domino yang seharusnya bisa diantisipasi lewat kepemimpinan diplomatik," ujarnya.
Karena itu, PSPP juga mendorong peran aktif banyak pihak dalam menyebarkan perspektif damai.
Saat ini kesempatan Indonesia untuk tampil sebagai kekuatan moral dan diplomatik sangat terbuka, apalagi di era kepemimpinan baru.
"Kita berharap Presiden Prabowo menggunakan momen ini untuk menunjukkan kepemimpinan global, bukan dengan kekuatan militer, tapi dengan suara damai yang mampu menjembatani perbedaan. Dunia membutuhkan lebih banyak pemimpin yang berani bicara damai, bukan justru menambah bara," ungkapnya.
Baca Juga: Konflik India-Pakistan sempat Memanas, AirNav Pastikan Tak Ada Pengaruh di Langit Indonesia
Sementara Kepala Center of Immersive Technology and Creative Innovation (Citaci) UKDW, Antonius Rachmat mengungkapkan peran teknologi dalam menciptakan perdamaian dunia kian mendapat perhatian, salah satunya melalui pengembangan metaverse dan simulasi game berbasis virtual reality (VR).
Teknologi simulatif kini mulai diarahkan untuk memetakan dan menyelesaikan konflik secara imersif, sekaligus membentuk kesadaran kolektif tentang pentingnya dialog dan empati antar bangsa.
"Dalam bentuk game simulasi, misalnya, pengguna bisa bertanya: ‘Kalau saya dalam situasi seperti ini, saya harus bagaimana?’ Simulasi ini bisa menjadi ruang aman untuk memahami konflik tanpa kekerasan," paparnya.
Saat ini, teknologi VR dipilih karena kemudahannya. Namun, visi jangka panjang dari proyek ini jauh lebih ambisius yakni menciptakan simulasi yang mampu menangkap kompleksitas emosi, budaya, hingga dinamika geopolitik melalui metafora digital, bagian dari ekosistem metaverse yang lebih luas.
"Harapannya bukan hanya VR, tapi bisa sampai ke level metafora. Tapi untuk itu, kita butuh ekosistem yang kuat. Sekarang kami bekerja sama dengan Mango, platform dari Thailand, untuk membangun itu," jelasnya.
Melalui kolaborasi dengan Mango, pengembang Indonesia tengah menyusun sistem simulasi yang memungkinkan pengguna dari berbagai belahan dunia untuk “masuk” ke dalam narasi konflik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas