SuaraJogja.id - Suasana reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Sabtu (26/7/2025) menjadi ajang "curhat" bagi salah satu alumninya yang paling terkenal, Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di hadapan kawan-kawan seperjuangannya, Jokowi dengan santai membongkar pola serangan yang terus menghantuinya, yang kini tak lagi sebatas isu ijazah palsu.
Dengan gaya bicara yang ringan diselingi tawa, Jokowi memetakan bagaimana tudingan miring terhadapnya terus berevolusi. Ia seolah ingin menunjukkan kepada publik bahwa ada upaya sistematis untuk mendelegitimasi seluruh jejak akademiknya.
Berikut adalah 5 poin utama dari "curhat" Presiden Jokowi yang mengungkap serangan baru terhadap skripsi hingga KKN-nya.
1. Serangan Bergeser dari Ijazah ke Skripsi
Jokowi memulai dengan isu klasik yang paling sering menerpanya: ijazah palsu. Namun, ia menyebut para penyerangnya kini mencari target baru setelah isu ijazah sulit untuk "digoreng" lebih lanjut. Target berikutnya adalah karya ilmiah akhirnya.
"Begitu ijazahnya sulit dicari-cari salahnya, belok ke skripsi. Skripsinya juga [dituduh] palsu, waduh," kata Jokowi sambil terkekeh, yang langsung disambut gelak tawa para hadirin.
2. Bukti Detail Skripsi Seakan Tak Berguna
Untuk membantah tudingan skripsi palsu, Jokowi membeberkan bukti-bukti konkret yang sangat mudah diverifikasi. Ia menyebut nama-nama dosen yang terlibat dalam proses penyusunan dan pengujian skripsinya.
Baca Juga: Sinyal Kuat Jokowi ke PSI: Karpet Merah Menanti, Tapi Bukan Jaminan Menang
Ia menjelaskan secara rinci bahwa skripsinya dibimbing oleh Ahmad Sumitro dan diuji oleh beberapa dosen lain, yakni Profesor Burhanuddin dan Insinyur Sofyan Warsito. Namun, ia menyayangkan fakta tersebut seolah diabaikan.
"Diuji ada pengujinya, diragukan lagi," keluhnya dengan nada geli.
3. Kini Giliran KKN Dituding Fiktif
Merasa serangan terhadap skripsi juga tak mempan, Jokowi mengungkap level serangan berikutnya yang menyasar program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Ini menjadi bukti baru bagi Jokowi bahwa serangan terhadapnya terus mencari-cari celah.
"Skripsi diragukan, ganti lagi ke KKN. Ini dari ijazah lari ke skripsi, lari ke KKN," ungkapnya.
Untuk menunjukkan betapa absurdnya tudingan itu, Jokowi bahkan masih ingat persis lokasi KKN-nya. "Saya ingat KKN-nya di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Jawa Tengah," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik