Dia bilang memang bagian depan skripsi dicetak rapi agar 'kelihatan gagah' walaupun memang isi dalamnya tetap diketik manual dengan mesin tik.
"Namanya belum Times New Roman, ya. Kita belum mengenal istilah kayak gitu. Pokoknya kita ngertinya itu dipercetakan lah. Entah itu sekarang namanya Times New Roman, kita enggak ngerti," ungkapnya.
Senada dengan Mustoha, alumni lain yang seangkatan dengan Jokowi, Mulyono, turut membantah bahwa ada jurusan di Fakultas Kehutanan UGM saat itu.
"Saya Fakultas Kehutanan, cuma skripsinya ambil ekonomi manajemen. Jadi tidak ada jurusan," ucap Mulyono.
Mulyono turut menegaskan pembobotan mata kuliah itu memang memungkinkan mahasiswa fokus ke bidang tertentu. Namun tetap dalam kerangka satu fakultas.
"Jadi saya tegaskan tidak ada jurusan saat itu cuma skripsinya ngambil apa. Tidak ada jurusan, cuma bidang studinya," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Siap Taklukan Super League, Ini Daftar Lengkap Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC
-
Demi Juara, Pemain Timnas Indonesia U-23 Diminta Pakai Cara 'Keras' Lawan Vietnam
-
Harga Emas Antam Makin Merosot, Hari Ini Jadi Rp 1.906.000 per Gram
-
Mengenal Faskho Sengox, 'Mbah Buyut' Sound Horeg yang Melegenda Jauh Sebelum Edi Sound Viral
-
Ingin Tahu Profesi Masa Depan Anak? Temukan Potensi Unik Mereka dengan Teori Multiple Intelligences!
Terkini
-
Sawah Kulon Progo Tergerus Tol: Petani Terancam, Ketahanan Pangan Dipertaruhkan?
-
Bantul Genjot Pariwisata: Mampukah Kejar Target PAD Rp49 Miliar?
-
Walikota Yogyakarta "Turun Tangan": Parkir Valet Solusi Ampuh Atasi Parkir Liar?
-
Malioboro Darurat Parkir Ilegal? Wisatawan Kaget Ditarik Rp50 Ribu, Dishub Angkat Bicara
-
Wisata Bantul Masih Jauh dari Target? Meski Ramai, PAD Baru Tercapai Segini...