Dia bilang memang bagian depan skripsi dicetak rapi agar 'kelihatan gagah' walaupun memang isi dalamnya tetap diketik manual dengan mesin tik.
"Namanya belum Times New Roman, ya. Kita belum mengenal istilah kayak gitu. Pokoknya kita ngertinya itu dipercetakan lah. Entah itu sekarang namanya Times New Roman, kita enggak ngerti," ungkapnya.
Senada dengan Mustoha, alumni lain yang seangkatan dengan Jokowi, Mulyono, turut membantah bahwa ada jurusan di Fakultas Kehutanan UGM saat itu.
"Saya Fakultas Kehutanan, cuma skripsinya ambil ekonomi manajemen. Jadi tidak ada jurusan," ucap Mulyono.
Mulyono turut menegaskan pembobotan mata kuliah itu memang memungkinkan mahasiswa fokus ke bidang tertentu. Namun tetap dalam kerangka satu fakultas.
"Jadi saya tegaskan tidak ada jurusan saat itu cuma skripsinya ngambil apa. Tidak ada jurusan, cuma bidang studinya," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki