Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 31 Juli 2025 | 13:43 WIB
Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta saat di Balai Senat UGM, Kamis (31/7/2025). [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, mengenang pengalaman perdananya saat datang ke Indonesia pada era 1970-an.

Dalam acara Annual Lecture Nobel Laureate Series yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), ia bercerita sedikit tentang kedatangannya ke Jakarta.

Ada yang menarik dalam kisah Presiden Jose Ramos Horta.

Salah satunya terkait kesannya terhadap alat transportasi khas yang ada di ibu kota saat itu, yakni becak.

"Saya pertama kali datang ke Jakarta pada Juni 1974 ketika saya menemui Pak Malik," kata Ramos Horta di Balai Senat UGM, Kamis (31/7/2025).

Kala itu, Ramos Horta bilang perah menyusuri Jakarta dengan menggunakan becak, moda transportasi tradisional yang masih lazim dijumpai di kota tersebut sebelum akhirnya dilarang.

"Ketika saya berada di Jakarta, saya berkeliling dengan becak yang sangat terkenal di Jakarta pada saat itu, hingga setahun atau beberapa tahun kemudian, Gubernur Ali Sadikin membuangnya di sungai. Itu sangat terkenal," kenangnya, disambut tawa hadirin.

Sebagai informasi, pelarangan becak di Jakarta dimulai pada masa Gubernur Ali Sadikin (1966–1977).

Alasan utama pelarangan adalah karena becak dianggap menjadi biang kemacetan lalu lintas serta menimbulkan masalah sosial lain.

Baca Juga: BRI Fokus pada KPR Subsidi FLPP untuk Dukung Program 3 Juta Rumah Pemerintah

Becak-becak yang masih beroperasi saat itu bahkan dikabarkan dibuang ke sungai sebagai bentuk penertiban massal.

Kendati demikian, Ramos Horta masih menyimpan kesan positif terhadap becak.

Terlebih saat kunjungannya ke Yogyakarta sejak semalam. Ramos mengaku sempat kembali melihat becak yang masih digunakan hingga kini.

Bahkan ia bergurau untuk membeli satu becak untuk buah tangan.

"Tadi malam saya melihat becak di sini, di Yogyakarta. Dan saya ingin membeli satu untuk souvenir," ucapnya sambil terkekeh, mencairkan suasana.

Load More