SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman mengungkapkan hasil awal pemeriksaan laboratorium terkait dugaan keracunan pangan yang menimpa ratusan siswa di empat sekolah di Kapanewon Mlati.
Dari hasil uji yang dilakukan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) DIY, ditemukan adanya kemungkinan cemaran bakteri pada makanan yang dikonsumsi para siswa.
Kepala Dinkes Sleman Cahya Purnama mengatakan, indikasi sementara mengarah pada tiga jenis bakteri yang menjadi penyebab utama.
"Kami bisa sampaikan bahwa keracunan pangan yang terjadi di Kecamatan Mlati kemarin itu masih dimungkinkan karena cemaran dari bakteri Escherichia Coli [E-Coli] kemudian Clostridium species, dan Staphylococcus," kata Cahya kepada awak media, Selasa (26/8/2025).
Ia menambahkan, hasil uji laboratorium tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya penyelidikan lanjutan.
Dalam hal ini yakni hasil lab harus dikonfrontasi dengan data epidemiologi di lapangan.
"Namun hasil ini harus dikonfirmasi dengan penyelidikan epidemiologi di lapangan," imbuhnya.
Meski begitu, Cahya tidak bisa menyebutkan secara pasti jenis makanan apa yang paling terkontaminasi atau mengandung tiga bakteri tersebut.
Namun secara umum ada beberap item yang kemudian diperiksa sampelnya.
Baca Juga: Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
Mulai dari rawon, nasi lalapan, hingga muntahan para siswa yang bergejala.
"Tapi kebanyakan yang kita periksa ini dari muntahan dan feses yang kemarin di rumah sakit," ucapnya.
Diakui Cahya, bakteri-bakteri itu bisa masuk ke tubuh manusia melalui makanan yang memang sudah terkontaminasi.
Kemudian terkait tindak lanjut, Dinkes Sleman akan memperkuat penyelidikan epidemiologi untuk mitigasi risiko ke depan.
Disusul dengan rekomendasi yang diberikan kepada pihak-pihak terkait.
Adapun data terakhir mencatat ada 379 siswa yang mengalami gejala keracunan dengan 18 orang yang harus menjalani rawat inap.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Heboh DPR Joget di Tengah Isu Gaji Fantastis: Uya Kuya dan Eko Patrio Langsung Gercep Klarifikasi
-
PSSI Umumkan Penganti Ole Romeny, Berpeluang Debut di FIFA Matchday September
Terkini
-
Dominikus Dion Harus Absen Lebih Lama! Ini Kondisi Terkini Skuad PSS Sleman Jelang Pramusim
-
Bupati Sleman Geram! Izin Penyedia Makanan Sekolah Dicabut Jika Terbukti Lalai dalam Kasus Keracunan
-
PBB Sleman 2025: Kabar Baik, Tak Naik, Denda Malah Mau Dihapus!
-
3 Link Aktif DANA Kaget, Buruan Diklaim Biar Enggak Kehabisan
-
Dana Keistimewaan DIY Dipangkas Setengah: Nasib Event Budaya Sleman di Ujung Tanduk