Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 26 Agustus 2025 | 14:31 WIB
Sejumlah Petugas Puskesmas memeriksa seroang siswi yang diduga keracunan menu MBG di Sleman, Rabu (13/8/2025). [Hiskia/Suarajogja]

Sekolah yang terdampak adalah SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Muhammadiyah 3 Mlati, SMP Negeri 3 Mlati, dan SMP Pamungkas Mlati.

Sebelumnya diberitakan sebanyak 178 siswa mengalami sakit perut, mual dan muntah pada Rabu (13/8/2025) lalu.

Jumlah tersebut bertambah dan totalnya ada 379 siswa yang mengalami gejala yang sama.

Dugaan kuat para siswa keracunan makanan setelah menyantap menu MBG.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati menerangkan para siswa ditangani di dua fasyankes yakni Puskesmas Mlati I dan II.

Para korban siswa langsung mendapat penanganan cepat dan Polresta Sleman ikut turun tangan menangani kasus tersebut.

Keracunan MBG tak hanya sekali terjadi di DIY. Sebelumnya di Kulon Progo juga mengalami hal serupa yang membuat anak-anak pulang lebih awal karena insiden yang terjadi.

Evaluasi program MBG pun dipertanyakan. Hal itu mengingat meski sudah dilakukan pembenahan, kasus keracunan di DIY kerap terulang.

Bahkan Aktivis Jogja Corruption Watch (JCW), Baharuddin Kamba meminta program unggulan Prabowo Subianto ini segera disetop.

Baca Juga: Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya

Load More