- Warga protes adanya pemangkasan subsidi operasional Trans Jogja
- DPRD DIY mengingatkan agar BUMD ini bisa mandiri dengan membiayai mereka sendiri
- Pemangkasan mencapai Rp6,8 miliar
SuaraJogja.id - Rencana pemangkasan subsidi operasional Trans Jogja pada tahun anggaran 2026 mencuat dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran–Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2026 di DPRD DIY.
Dari semula sebesar Rp 87 miliar, subsidi direncanakan berkurang Rp6,8 miliar sehingga menjadi Rp 81 miliar.
Pemangkasan ini banyak mendapatkan protes dari masyarakat. Bahkan di media sosial (medsos), viral selebaran protes pemangkasan subsidi Trans Jogja yang ditempel di halte di SMKN 5 Yogyakarta.
Anggota Komisi C DPRD DIY, Lilik Syaiful Ahmad saat dikonfirmasi, mengungkapkan pemangkasan subsidi Trans Jogja bukan tanpa alasan. Subsidi sudah berlangsung lama dan nilainya cukup besar.
"Bahkan hampir mencapai Rp1 triliun dalam belasan tahun terakhir," ujarnya, Rabu (27/8/2025).
Menurut Lilik, mestinya BUMD itu juga punya kemandirian membiayai dirinya.
Sebab tak hanya BUMD yang membutuhkan anggaran, namun program lain seperti perbaikan jalan bagi warga juga memerlukan perhatian.
Apalagi di DIY memiliki jalan propinsi hingga lebih dari 674,5 kilometer. Dari jumlah itu, sekitar 30 persennya mengalami kerusakan.
Alasan pengurangan subsidi karena keterbatasan anggaran daerah.
Baca Juga: Dana Keistimewaan DIY Dipangkas Setengah: Nasib Event Budaya Sleman di Ujung Tanduk
Ada sejumlah kebutuhan mendesak seperti rehabilitasi jalan provinsi dan penerangan jalan umum (PJU) yang harus diprioritaskan.
"Jangan sampai Trans Jogja bagus, tapi jalannya rusak. Itu juga harus dihitung," tandasnya.
Karena itu, lanjut Lilik, alokasi subsidi Trans Jogja perlu ditinjau ulang.
Hal itu penting agar penggunaan anggaran lebih berimbang dengan kebutuhan infrastruktur lain.
"Jalan-jalan kita ini banyak yang rusak. Jadi tidak ada pemotongan pelayanan, dan tidak ada pengurangan karyawan. Itu tidak menjadi pilihan kita," ungkapnya.
Meski berencana memangkas subsidi Trans Jogja, Lilik mengklaim DPRD DIY tetap memperjuangkan pelayanan publik tanpa mengorbankan tenaga kerja.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Viral! Makan Bareng Satu Kampung Gegara Lolos PPPK di Gunungkidul, Publik Auto Heboh
-
15 Rekomendasi Tempat Wisata di Gunung Kidul untuk Liburan Akhir Pekan
-
7 Rekomendasi Tempat Jogging di Jogja untuk Olahraga Akhir Pekan
-
Polemik Relokasi SDN Nglarang usai Terdampak Proyek Tol Jogja-Solo-YIA, Bupati Sleman Buka Suara
-
Kisah Pilu Pariyem: Puluhan Tahun Tidur di Emperan Pasar Beringharjo, Kini Bisa Pulang Gratis