Namun Pemda diminta realistis tidak semua warga Yogyakarta menggunakan transportasi tersebut setiap harinya.
Apalagi beberapa waktu lalu ada temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap PT Anindya Mitra Internasional (AMI) selaku operator Trans Jogja pada 2023.
BPK menemukan pembayaran komponen biaya subsidi Trans Jogja kepada PT AMI yang tidak sesuai peruntukan.
"Itu harus dikupas biar berimbang. Kenapa sampai ada temuan dan isinya apa. Jadi Komisi C sepakat subsidi itu penting, tetapi prioritas juga perlu dilihat, terutama untuk infrastruktur jalan. Kan muncul hitung-hitungan, ada opsi efisiensi dan sebagainya. Tapi kita jujur saja, coba ditunjukkan juga berapa orang yang naik Trans Jogja tiap harinya? Tidak semuanya naik Trans Jogja," tandasnya.
Terkait nominal, Lilik menegaskan pengurangan Rp6,8 miliar merupakan hasil akhir pembahasan.
Jumlah itu diklaim hanya sedikit dari total subsidi yang diberikan.
Meski angka itu sudah disepakati dalam KUA-PPAS, Komisi C akan tetap memantau situasi di lapangan.
"Jangan di-over seolah-olah dipotong triliunan. Tapi keputusan Rp6,8 miliar ini sudah final di KUA-PPAS. Kalau ada duitnya bisa ditambah, kalau tidak ada ya tidak bisa. Jadi bukan berarti Komisi C tutup mata," ungkapnya.
Secara terpisah Kepala Bapperida DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, mengungkapkan jika subsidi dikurangi, maka konsekuensinya cukup berat, mulai pelayanan yang harus dikurangi atau pendapatannya ditambah.
Baca Juga: Dana Keistimewaan DIY Dipangkas Setengah: Nasib Event Budaya Sleman di Ujung Tanduk
"Kalau subsidi dikurangi, pelayanan Trans Jogja bisa berkurang, misalnya jalur dipangkas atau jam operasional dikurangi. Itu bisa berimbas pada PHK, dan tentu tidak kita inginkan," ungkapnya.
Made mengakui, dalam beberapa tahun terakhir, alokasi subsidi Trans Jogja memang tidak selalu terserap penuh karena operator mendapat tambahan pemasukan.
Salah satunya dari armada Teman Bus yang merupakan bantuan pusat.
Misalnya tahun lalu masih ada sisa anggaran karena ada tambahan layanan Teman Bus sebanyak 44 unit walaupun tidak semua beroperasi penuh.
Selain itu ada dua bus listrik dari dana keistimewaan.
"Namun operasionalnya satu kesatuan dengan Trans Jogja," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
-
Danantara Gaet Perusahaan China Garap Proyek Smelter Nikel Milik INCO Senilai Rp23 Triliun
Terkini
-
Ratusan Buruh Geruduk DPRD DIY, Kibarkan Bendera One Piece dan Desak Pemerintah Penuhi Tuntutan
-
Dana Transfer Dipangkas Rp250 M, Pemkot Jogja Lakukan Strategi Refocusing Anggaran
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini 3 Link Aktif Raih DANA Kaget secara Cuma-cuma
-
UGM Pastikan Praktik Ilegal Dosen Stem Cell Tak Dilakukan di Laboratorium Kampus
-
Dosen UGM Tersandung Kasus Stem Cell Ilegal: Praktik Terlarang Terbongkar