Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 04 September 2025 | 15:18 WIB
Kegiatan lustrum di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta dilakukan secara sederhana dan beberapa pentas tarian menjadi hiburan saat kondisi Jogja belum kondusif pasca demo, Kamis (4/9/2025). [Kontributor/Putu]

Namun guru dan wali murid tetap melakukan absensi dan berinteraksi dengan siswa secara virtual. Sekolah melibatkan orang tua dalam pengawasan melalui grup wali kelas.

"Kami juga pesan ke orang tua untuk memantau anak-anak di rumah, agar benar-benar belajar online dan tidak ikut kegiatan lain. Kami selalu pantau melalui grup wali kelas. Kalau pagi anak-anak sekolah daring, malam hari pantauannya kami serahkan ke orang tua, benar-benar agar putra-putrinya dipastikan di rumah, tidak ikut demo atau yang aneh-aneh," ungkapnya.

Seluruh kegiatan ekstrakurikuler sementara ditiadakan. Namun pembelajaran tatap muka kembali dilaksanakan pada Rabu (3/9/2025) dengan jam pulang dipercepat.

Bagi siswa yang tinggal di asrama, aturan lebih ketat diterapkan karena mereka tidak boleh keluar.

Sementara siswa yang tinggal di kos tetap diminta berkoordinasi dengan orang tua meski jarak jauh.

"Pembelajaran sampai pukul 14.00 WIB, kecuali yang ikut gladi resik acara pembukaan sampai pukul 17.00 WIB. Kami sudah sampaikan ke orang tua untuk menjemput sesuai jadwal. Kalau anak kos, terutama yang laki-laki, pemantauannya tetap melalui orang tua, bisa 24 jam lewat telepon atau WhatsApp," imbuhnya.

Sementara Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Retno Sumirat menjelaskan, dalam Lustrum ke-15 kali ini, sekolah menggelar kegiatan dengan lebih sederhana.

Dengan demikian momentum ini bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan refleksi perjalanan panjang sekolah.

"Ini bukan hanya sebuah angka, ini adalah perjalanan panjang, penuh perjuangan. Lustrum ini sebagai momentum penting, waktu untuk merenung dan merefleksi apa yang telah kita capai, dan apa yang perlu kita perbaiki," imbuhnya.

Baca Juga: Aliansi Jogja Memanggil Desak Negara Berbenah, Zainal Arifin Mochtar: Ini Momentum, Jangan Hilang

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More