Akibatnya, perangkat yang mestinya bisa menunjang digitalisasi pembelajaran justru belum dimanfaatkan optimal.
Pada praktiknya, banyak sekolah yang akhirnya memakai laptop tersebut untuk pemeriksaan atau administrasi alih-alih pembelajaran siswa.
"Penggunaan karena harus dengan beberapa aplikasi, guru-guru itu memang perlu pelatihan. Kalau tidak terbiasa, ya sulit. Jadi memang butuh penguatan pendampingan," tandasnya.
Suhirman menegaskan, seluruh proses distribusi laptop merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Karenanya pihaknya belum mendapatkan informasi terkait kebijakan lebih lanjut terkait penggunaan laptop tersebut.
Disdikpora masih menunggu keputusan pemerintah pusat saat ini.
"Kalau soal ditarik kembali atau bagaimana, kami tidak tahu. Yang jelas, itu langsung dari pusat ke sekolah. Kami hanya menerima, bukan menentukan sekolah mana yang dapat. Kalau ada kebijakan baru, kami tentu akan ikuti," ungkapnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Dosen di Jogja Jadi Tersangka Korupsi Kakao Fiktif: UGM Angkat Bicara
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Kantor Kemenkumham DIY Mau Dibangun di Mana? Paku Alam X Beri Bocoran Lokasinya
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
-
Ironi Distribusi Sapi: Peternak NTT Merugi, Konsumen Jawa Bayar Mahal, Kapal Ternak Jadi Kunci?
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan