SuaraJogja.id - Malem Kangen FMIPA UGM 2025 menghadirkan nuansa reuni yang berbeda dengan mengusung tema futuristik "UFO Night: Kenangan FMIPA, Masa Depan, dan Luar Angkasa".
Acara ini tidak hanya menjadi ajang temu kangen alumni, mahasiswa, dan dosen, tetapi juga forum untuk membahas perkembangan teknologi serta isu-isu terkini seputar eksplorasi ruang angkasa.
Sebanyak 700 peserta memadati Auditorium FMIPA UGM yang dihias dengan konsep kosmik: pencahayaan bertema luar angkasa, kostum sains-fiksi, hingga permainan interaktif "Squid UFO Games".
Suasana penuh nostalgia berpadu dengan diskusi serius mengenai masa depan sains dan antariksa.
Pada sesi utama, Dr. Agfianto Eko Putra, M.Si., dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA UGM sekaligus perancang UGMSat-1, memaparkan inovasi satelit mini berbasis CubeSat.
"Tentu UGMSat-1 memberi kesempatan mahasiswa untuk belajar langsung mengendalikan satelit tanpa harus menunggu proyek besar," ujar Agfianto Eko melalui keterangannya, Senin (15/9/2025).
CubeSat sendiri dikenal sebagai satelit kecil, modular, serta berbiaya rendah yang kini populer digunakan universitas di seluruh dunia.
Acara ini juga menyoroti pencapaian Indonesia dalam meluncurkan Satelit Nusantara Lima pada 11 September 2025 menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX kemarin.
Dengan bobot 7,8 ton dan kapasitas 160 Gbps, satelit broadband terbesar di Asia ini menjadi tonggak penting kedaulatan antariksa Indonesia.
Baca Juga: Aliansi Jogja Memanggil Desak Negara Berbenah, Zainal Arifin Mochtar: Ini Momentum, Jangan Hilang
Inspirasi berikutnya datang dari Nindi Kusuma, pendiri NÖVA sekaligus kolaborator NASA Space Apps Challenge.
Ia menegaskan bahwa riset luar angkasa kini semakin terbuka.
"Jadi tidak hanya untuk negara besar, melainkan juga bisa digarap oleh mahasiswa, komunitas, maupun individu kreatif berkat akses teknologi yang semakin mudah," ujar dia.
Diskusi semakin relevan dengan pembahasan isu global terbaru, yakni penemuan komet antarbintang 3I/ATLAS—objek antar-bintang ketiga yang pernah terdeteksi.
Meski sempat memunculkan spekulasi publik, para ilmuwan menilai fenomena tersebut aman sekaligus membuka peluang penelitian baru.
Ketua Keluarga Alumni FMIPA UGM (KAMIPAGAMA), Daniel Oscar Baskoro, menekankan bahwa Malem Kangen bukan hanya reuni tahunan, melainkan juga forum membangun jejaring lintas generasi serta merancang kontribusi nyata bagi perkembangan sains dan antariksa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu
- 
            
              Mengatur Cash Flow Rumah Tangga: Kenapa Token Listrik Perlu Masuk Daftar Prioritas
- 
            
              Ramai Motor Mogok Massal di Jawa Timur, Pakar Sebut Tak Terkait Campuran Etanol di Pertalite
- 
            
              Dear Presiden Prabowo, Judol Ancam Program Pro-Rakyat, Terbitkan PP PSE!
- 
            
              Bantul Rombak Pejabat Tinggi! Ini Alasan dan Janji Bupati Soal Pelayanan Publik