- Gunung Merapi alami sembilan kali awan panas guguran 2–3 November 2025, jarak luncur hingga 2,5 km.
- BPPTKG nyatakan aktivitas erupsi masih wajar dan fluktuatif, dipengaruhi faktor cuaca dan hujan.
- Warga diimbau hindari zona bahaya 5–7 km dari puncak dan waspadai potensi lahar saat hujan deras.
SuaraJogja.id - Gunung Merapi kembali menunjukkan peningkatan aktivitas sejak Minggu (2/11/2025) kemarin hingga Senin (3/11/2025) dini hari. Tercatat ada sembilan kali awan panas guguran dalam periode waktu tersebut.
Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) bahwa luncuran awan panas guguran itu menuju ke arah Kali Krasak. Adapun jarak luncur maksimal mencapai 2.500 meter.
Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, menegaskan aktivitas tersebut masih tergolong wajar dalam fase erupsi saat ini.
Menurut Agus, fenomena awan panas guguran serta lava tersebut merupakan bagian dari dinamika erupsi Merapi yang bersifat fluktuatif. Kadang aktivitasnya stabil, tetapi sesekali mengalami peningkatan.
"Kalau untuk aktivitas Merapi yang saat ini sedang erupsi, ini tergolong wajar ya. Jadi aktivitas seperti ini mungkin enggak sering tapi pernah terjadi sesekali. Memang erupsi ini fluktuatif, kadang intensitas biasa, stabil, kadang meningkat," kata Agus, Senin (3/11/2025).
Disampaikan Agus, faktor cuaca seperti hujan deras di puncak gunung dapat berpengaruh terhadap aktivitas erupsi Merapi. Air hujan yang mengguyur lereng Merapi dapat memicu lepasnya material kubah lava.
"Biasanya dengan adanya guyuran air hujan yang intensif juga memengaruhi [erupsi Merapi]," ujarnya.
Selain itu Agus turut memastikan bahwa jarak luncur awan panas masih berada dalam zona potensi bahaya yang telah ditetapkan.
"Jadi aktivitas ini semacam fluktuasi erupsi Gunung Merapi yang saat ini ditunjukkan dari data seismik itu tidak menerus peningkatannya. Ini hanya fluktuasi biasa saja dan yang penting jaraknya masih aman buat masyarakat beraktivitas," ungkapnya.
Baca Juga: Dear Presiden Prabowo, Judol Ancam Program Pro-Rakyat, Terbitkan PP PSE!
Adapun aktivitas paling intensif berlangsung sepanjang hari Minggu, 2 November 2025 kemarin dari pukul 00:00 hingga 24:00 WIB.
"Pada periode tersebut, teramati tujuh kali awan panas guguran yang meluncur ke arah Kali Krasak. Jarak luncur maksimumnya mencapai 2.500 meter," terangnya.
Selain awan panas, ada pula aktivitas guguran lava. Teramati 19 kali guguran lava ke arah Barat Daya yang meliputi Kali Sat/Putih, Kali Bebeng, dan Kali Krasak dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
Kemudian amasih ada luncuran awan panas guguran pada periode pengamatan Senin, 3 November 2025, pukul 00:00 hingga 06:00 WIB.
"Pagi ini, teramati tambahan dua kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.200 hingga 1.500 meter, mengarah ke barat daya (Kali Krasak)," tuturnya.
Teramati pula tiga kali guguran lava ke arah Kali Krasak dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Lambat Tangani Korban, Muhammadiyah Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional Sumatera
-
Kasus Korupsi Hibah Pariwisata Sleman, Dakwaan JPU Dinilai Belum Singgung Peran Harda Kiswaya
-
Kocak! Study Tour ke Kantor Polisi, Murid TK Ini Malah Diajarin Bentrok
-
Dakwaan Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata Sleman Seret Nama Raudi Akmal
-
Bantuan dari BRI Telah Jangkau Lebih dari 70 Ribu Masyarakat Terdampak di Sumatera