- Andong Malioboro kini bisa membayar menggunakan QRIS
- Pembayaran ini juga untuk menanggulangi penipuan
- Hingga kini Malioboro didesain sebagai destinasi wisata berbasis teknologi
SuaraJogja.id - Wisatawan dan masyarakat yang menikmati liburan di kawasan Malioboro dan sekitarnya makin dimanjakan dengan kemudahan teknologi.
Kekinian masyarakat bisa melakukan pembayaran menggunakan QRIS untuk menaiki andong wisata.
Langkah modernisasi ini merupakan inisiasi bersama antara Pemerintah Kota Yogyakarta, Bank Indonesia, serta Bank BPD DIY.
Tujuannya untuk memberikan kemudahan dan kecepatan transaksi.
Sekaligus meningkatkan daya saing destinasi wisata Kota Gudeg melalui layanan pembayaran yang lebih praktis, aman, dan efisien.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta, Kadri Renggono, mengungkapkan bahwa pemilihan andong untuk dimodernisasi ini bukan tanpa alasan.
Apalagi andong merupakan salah satu simbol budaya yang melekat kuat dalam identitas Yogyakarta.
"Kota Yogyakarta dikenal luas sebagai destinasi wisata budaya dengan kekayaan tradisi yang masih hidup hingga kini. Salah satunya adalah andong wisata, alat transportasi tradisional yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana angkut, tetapi juga sebagai simbol keaslian dan kehangatan masyarakat Yogyakarta," kata Kadri, dikutip Jumat (7/11/2025).
Menurut Kadri, andong yang beroperasi di kawasan Malioboro, Keraton, hingga alun-alun memiliki peran penting dalam memperkuat citra kota budaya.
Baca Juga: Target PAD Bantul di Ujung Mata: Strategi Jitu Siasati Pengurangan Dana Transfer Pusat Terungkap
Namun, belakangan di tengah perkembangan teknologi yang kian pesat, pelaku andong masih bergantung pada transaksi tunai.
Sehingga menghadapi keterbatasan dalam akses sistem keuangan modern dan kemudahan bagi masyarakat.
"Selama ini, pembayaran andong masih didominasi tunai yang kurang efisien, rawan risiko, dan tidak mendukung pencatatan transaksi secara akurat," ungkapnya.
Melalui pembayaran QRIS yang kini dihadirkan, para kusir sekarang dapat terhubung ke sistem pembayaran nasional.
Lebih dari itu, mereka dapat memperoleh akses layanan perbankan, serta meningkatkan profesionalisme dalam melayani wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Sri Darmadi Sudibyo, menuturkan bahwa digitalisasi ini merupakan langkah strategis memperkuat inklusi keuangan di sektor wisata tradisional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gelar Pahlawan Soeharto: UGM Peringatkan Bahaya Penulisan Ulang Sejarah & Pemulihan Citra Orde Baru
-
Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Jogja, 8 Dapur Ditutup, Pemda Bentuk Satgas
-
Libur Nataru di Jogja, Taman Pintar Hadirkan T-Rex Raksasa dan Zona Bawah Laut Interaktif
-
Nyeri Lutut Kronis? Dokter di Jogja Ungkap Rahasia UKA: Pertahankan yang Baik, Ganti yang Rusak
-
Target Tinggi PSS Sleman di Kandang Barito: Bukan Sekadar Curi Poin