Tekan Kecelakaan Laut Saat Libur Lebaran, Polda DIY Perketat Wisata Pantai

Wisatawan yang datang dari luar daerah selain tidak menguasai lokasi wisata, kebanyakan tidak mau mengikuti aturan yang ada.

Chandra Iswinarno
Selasa, 28 Mei 2019 | 19:36 WIB
Tekan Kecelakaan Laut Saat Libur Lebaran, Polda DIY Perketat Wisata Pantai
Direktur Polisi Air dan Udara (Polairud) DIY Kombes Pol M Mansyur. [Suara.com/Rahmad Ali]

SuaraJogja.id - Selama lebaran Idul Fitri, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta akan memperketat penjagaan wisata pantai. Hal ini dilalukan karena sering terjadi kecelakaan laut.

Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan pantai-pantai di Yogyakarta selalu ramai dikunjungi wisatawan, terlebih saat musim lebaran. Karena itu, intensitas pengamanan menjadi fokus perhatiannya.

"Yogyakarta bagaimanapun juga, jangankan nanti libur Idul Fitri, weekend biasa saja atau long weekend menjadi kepadatan para pengunjung. Jadi kita punya tempat-tempat yang perlu mendapat perhatian seperti pantai Parangtritis misalnya, dimana itu juga perlu mendapat perhatian karena beberapa kali terjadi kecelakaan laut di sana, ini juga menjadi fokus perhatian kita,” kata Dofiri Selasa (28/05/2019).

Sementara itu, Direktur Polisi Air dan Udara (Polairud) DIY Kombes Pol M Mansyur mengatakan kecelakaan laut sering dialami wisatawan dari luar daerah.

Baca Juga:Masih Menganggur, Nelayan di Pandeglang Khawatir Mengalami Kecelakaan Laut

"Rata-rata kita pelajari, korban-korban ini biasanya dari luar Jogja. Karena kalau yang dari Jogja sendiri atau pun DIY mereka sudah tahu karena kita sering imbau," kata Mansyur Selasa (28/05/2019)

Hal ini, kata Mansyur, disebabkan wisatawan yang datang dari luar daerah selain tidak menguasai lokasi wisata, kebanyakan tidak mau mengikuti aturan yang ada.

"Masalahnya. ketika ada wisatawan dari luar daerah mereka berprinsip, 'Pak, kita kesini kan untuk mandi gitu, kenapa dilarang?' Tetapi mereka tidak tahu ada yang justru membahayakan jiwanya sendiri. Akhirnya dipaksain, kemudian terseret (ombak), nah baru terasa,” imbuhnya

Namun begitu, Mansyur mengatakan, pihaknya akan terus mengedukasi masyarakat serta terus memberi himbauan kepada wisatawan.

"Intinya adalah, kita tetap memberikan himbauan terhadap mereka (wisatawan) kepada siapapun yang datang ke daerah-daerah pantai, sehingga mereka sadar, jadi kita bukan lepas tangan setiap saat setiap waktu kita pasti mengingatkan," harapnya.

Baca Juga:Hebat, Mahasiswa ITB Ciptakan Alat Identifikasi Kecelakaan Laut

Untuk diketahui, selama 2018 sebanyak 128 wisatawan terseret ombak, dua diantaranya meninggal dan satu orang dinyatakan hilang. Sedangkan, medio 2019 9 orang terseret ombak dan 4 diantaranya meninggal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak