"Kami datang langsung ke komunitas para Andong yang ada di Malioboro, kami tanya berapa harga sejam, mereka bilang Rp 150 ribu. Itu yang menjadi dasar kami menetapkan harga," ujar Sukma kepada suara.com saat diwawancarai di monumen serangan Umum 1 Maret, Jumat (23/8/2019)
Lantaran itu, tambah Sukma, selama awal peluncuran GrabAndong hanya bisa diakses dan beroperasi di sekitar jalan Malioboro, dan sekitar alun-alun utara keraton Yogyakarta karena masih menggunakan fitur Geofencing.
"Jadi aplikasinya dikhususkan di sekitar jalan Malioboro, hanya bisa dipesan di daerah Malioboro. Kalau mau pesan dari tempat yang jauh tidak bisa," ujarnya
Lantaran itu, untuk menjaga stamina kuda mitra atau kusir hanya diperbolehkan mengoperasikan GrabAndong maksimal 4 trip perharinya.
Baca Juga:Ada Tarik Tambang Manusia vs Lokomotif di Yogyakarta, Siapa Menang?
"Karena kuda itu binatang ya, jadi mitra kita hanya bisa narik 3-4 trip tiap harinya, kalau lebih tidak bisa karena terpantau oleh sistem," ujarnya
Sementara itu tambah Sukma, setiap mitra dikenakan Cash sebanyak tiga persen pertransaksi. Cash ini nantinya akan dikelola oleh manajemen Grab Indonesia untuk biaya perawatan Andong dan kesejahteraan mitra GrabAndong.
"Untuk penggunaan ini kita ada cashnya tiga persen. Itu kita kembalikan lagi untuk perawatan kuda dan kesejahteraan kusir," kata dia
Kontributor : Rahmad Ali
Baca Juga:Yogyakarta Gamelan Festival ke-24 Siap Digelar, Catat Agendanya