Penerobos Lintasan KA Dihukum Push-up, yang Wanita Nyanyi Lagu Kebangsaan

Hukuman aneh bin unik dikenakan terhadap penerobos pelintasan kereta api di Yogyakarta.

Rendy Adrikni Sadikin
Rabu, 18 September 2019 | 09:04 WIB
Penerobos Lintasan KA Dihukum Push-up, yang Wanita Nyanyi Lagu Kebangsaan
Penerobos lintasan KA dihukum menyanyikan lagu kebangsaan. (Instagram)

SuaraJogja.id - Hukuman aneh bin unik dikenakan terhadap penerobos pelintasan kereta api di Yogyakarta. Mereka dihukum melakukan gerakan push-up.

Ya, hukuman push-up tersebut dikenakan bagi sejumlah pesepeda motor yang menerobos pelintasan sebidang di sejumlah kawasan di Kota Yogyakarta.

Tapi hukuman itu cuma buat laki-laki. Nah, bagi perempuan yang melanggar aturan itu, dihukum menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.

Seperti dilansir Suara.com dari jaringan partner Harian Jogja, hukuman itu diterapkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta untuk memberikan pemahaman dan menyadarkan kepada pengguna jalan untuk behati-hati di perlintasan sebidang.

Baca Juga:Cocok untuk Sarapan, Ini 4 Tempat Makan Bubur Ayam Lezat di Yogyakarta

“Hukuman kita berikan agar mereka sadar arti penting keselamatan berlalulintas, khususnya di perlintasan sebidang,” kata Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto di sela-sela sosialisasi sosialisasi keselamatan berlalulintas di perlintasan sebidang yang ada di Kota Yogyakarta, Selasa (17/9/2019).

Sosialisasi tersebut menggandeng polisi dan Dinas Perhubungan. Sosialisasi dilaksanakan di perlintasan sebidang Jalan Timoho, Lempuyangan dan Cokroaminoto. Sedangkan di Solo dilaksanakan di Jalan S Parman, Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Said.

Eko mengatakan, pelanggaran lalu lintas di perlintasan sebidang tidak hanya merugikan pengendara jalan, tetapi juga perjalanan kereta api. Permasalahan ini juga menjadi salah satu pembahasan di tingkat pusat yang sepakat untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang.

Menurut Eko, perlintasan sebidang merupakan perpotongan antara jalur kereta api dan jalan raya yang dibuat sebidang. Perlintasan sebidang muncul karena meningkatnya mobilitas masyarakat dalam menggunakan kendaraan yang melintas atau berpotongan langsung dengan jalan kereta api.

Senior Manager Pengamanan PT KAI daops 6 Yogyakarta, Wijanarko, mengatakan di Daop 6 Yogyakarta terdapat 445 perlintasan aktif.

Baca Juga:Laga PSIM Yogyakarta vs Persatu Tuban Resmi Ditunda, Ini Alasannya

Dari jumlah itu, 120 perlintasan dijaga dan yang tidak dijaga ada 240 perlintasan. Sebanyak 58 perlintasan lainnya tidak resmi. Untuk perlintasan tidak sebidang baik berupa flyover maupun underpass berjumlah 27.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini