SuaraJogja.id - Susunan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 telah dibentuk dan diumumkan pada Rabu (23/10/2019), tiga hari setelah pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin.
Seperti yang diungkapkan Jokowi sebelumnya, komposisi kabinetnya untuk jilid II terdiri dari 45 persen kalangan partai politik dan 55 persen kalangan profesional.
Sebanyak 34 menteri, lima pejabat setingkat menteri, juga satu kepala lembaga nonstruktural telah dipilih.
Dari 40 orang tersebut, sembilan atau 22,5 persen di antaranya adalah lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Baca Juga:Berharap Jokowi Terbitkan Perppu KPK, Pukat UGM Siap Bantu Landasan Hukum
Universitas tersebut diketahui menempati peringkat pertama perguruan tinggi di Indonesia versi 4ICU dan ke-320 terbaik dunia menurut QS-WUR 2020.
Dihimpun SuaraJogja.id, berikut daftar sembilan menteri yang dulunya adalah mahasiswa UGM:
1. Menkopolhukam Mahfud MD
Pria asal Sampang, Jawa Timur ini langsung kuliah di dua universitas sekaligus setelah lulus SMA. Ia mengambil jurusan Sastra Arab di UGM dan Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Ia lebih fokus ke jurusan Hukum Tata Negara saat itu, dan perkuliahannya di UGM sempat terhambat. Namun, berkat nilai-nilainya yang bagus, Mahfud MD mendapat beasiswa dan berhasil menuntaskan kuliah S1 di UGM, lalu melanjutkan program pascasarjana di kampus yang sama untuk jurusan Ilmu Politik.
Baca Juga:Dapat Penghargaan dari UGM, Alissa Wahid: Saya Hanya Satu dari Ratusan Ribu
Di UGM pula Mahfud MD meraih gelar doktor untuk Ilmu Hukum Tata Negara. Hingga kini ia juga telah menyandang gelar Profesor atau Guru Besar Hukum Tata Negara dari UII.
Pada 2000 Mahfud MD menjabat Menteri Pertahanan. Ia juga pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) selama lima tahun sejak 2008.
2. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto lulus dari Fakultas Teknik Mesin UGM pada 1987 dan kemudian mendapat gelar Master of Business Administration (MBA) dari Monash University, Australia pada 1996 serta Master of Management Technology (MMT) dari University of Melbourne, Australia setahun kemudian.
Sebelum menjadi menteri, ia lebih dikenal sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak 2017.
3. Menko PMK Muhadjir Effendy